Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral! Pengadilan Hukum Kucing Oyen Jadi Tahanan Rumah Seumur Hidup, Salah Apa?
Advertisement . Scroll to see content

Presiden Macron di Ujung Tanduk: 4 PM Mundur, Siapa Lagi yang Bisa Selamatkan Prancis?

Selasa, 07 Oktober 2025 - 12:48:00 WIB
Presiden Macron di Ujung Tanduk: 4 PM Mundur, Siapa Lagi yang Bisa Selamatkan Prancis?
Dalam kurun kurang dari setahun, pemerintahan Presiden Emmanuel Macron telah empat kali berganti (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

Krisis Kepercayaan yang Dalam

Di dalam negeri, Macron menghadapi kejatuhan popularitas drastis. Survei terbaru menunjukkan lebih dari 60 persen warga Prancis tidak lagi percaya pada kemampuannya memimpin. Aksi demonstrasi yang marak sejak awal tahun memperburuk citra pemerintah.

“Macron kini tampak sendirian di menara kekuasaannya,” tulis editorial Le Figaro. 

“Partainya terpecah, parlemen tidak solid, dan rakyat kehilangan arah.”

Para analis menilai akar dari krisis ini bukan sekadar perselisihan antarpartai, melainkan kejenuhan publik terhadap gaya kepemimpinan Macron yang dianggap elitis dan jauh dari rakyat.

Siapa yang Bisa Selamatkan Prancis?

Pertanyaan besar kini muncul, siapa yang bisa mengembalikan stabilitas politik Prancis? Beberapa nama disebut-sebut sebagai kandidat potensial, seperti mantan Menteri Keuangan Bruno Le Maire, Wali Kota Paris Anne Hidalgo, hingga tokoh oposisi Marine Le Pen.

Namun, siapa pun yang akan ditunjuk, tantangannya tetap sama: membangun kembali kepercayaan publik dan menyatukan parlemen yang terbelah.

“Krisis ini bukan hanya soal siapa yang duduk di kursi perdana menteri. Ini soal apakah sistem politik Prancis masih mampu berfungsi di bawah tekanan publik dan kepemimpinan Macron yang melemah,” ujar Marlière. 

Dengan empat perdana menteri jatuh hanya dalam satu tahun, Presiden Macron kini benar-benar berada di ujung tanduk. Jika dia gagal menemukan figur kuat untuk memulihkan stabilitas, bukan tidak mungkin giliran Macron sendiri yang harus turun panggung, bukan karena pemilu, tapi karena kehilangan legitimasi.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut