Presiden Putin Klaim Situasi Pandemi Virus Korona di Rusia Terkendali

MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan situasi pandemi virus korona di negaranya di bawah kendali. Dia menyebut penyebaran infeksi bisa dikontrol.

Rusia melaporkan 114 kasus virus korona, naik dari 93 pada Senin (16/3/2020), dan belum ada laporan kematian.

Baca Juga

Pasukan Operasi Khusus Ukraina Klaim Ledakkan Sistem Rudal S-400 Rusia di Crimea

Negara ini menutup perbatasannya dengan orang asing sejak Rabu pekan lalu, dan acara budaya serta olahraga ditangguhkan.

"Kami mampu menahan penetrasi massa dan penyebaran pandemi itu," kata sang presiden, pertemuan kabinet, seperti dilaporkan AFP, Rabu (18/3/2020).

Baca Juga

Putin Bisa Berkuasa hingga 2036 Setelah Parlemen Rusia Setujui Amandemen Konstitusi

"Situasi umumnya terkendali, meskipun tingkat risikonya tinggi," katanya.

Pada Selasa, kementerian industri merekomendasikan agar restoran membuat aturan duduk khusus dan mencuci tangan wajib; dan bagi staf, disarankan agar lebih dari 60 orang tak bekerja, menurut kantor berita Rusia.

Baca Juga

Rusia Peringatkan Warganya Tak Bepergian ke Italia, Iran dan Korea Selatan

"Masyarakat dan pemerintah bertindak dengan kesadaran diri; dan organisasi saling peduli," imbau Putin.

Dia mendesak para pejabat memberikan informasi yang akurat soal virus korona.

Baca Juga

AS: Rusia Luncurkan Teori Konspirasi Pemicu Ketakutan, Tuduh Virus Korona Senjata Biologis Buatan Amerika

Putin juga berterima kasih kepada petugas kesehatan dan memerintahkan peningkatan dana untuk pengawas kesehatan negara yang melakukan sebagian besar uji coba vaksin, serta untuk dokter dan perawat.

Wakil Perdana Menteri Tatyana Golikova, yang mengawasi sistem kesehatan, menepis kekhawatiran bahwa pihak berwenang akan kesulitan jika ribuan warga Rusia membutuhkan alat pernapasan buatan.

"Rusia siap menggunakan lebih dari 40.000 sistem pendukung pernapasan," katanya kepada kabinet.

Dia menyebut 106 kasus korona di Rusia tidak parah.

Angka resmi menunjukkan lebih dari 110.000 orang dites korona.

Editor: Nathania Riris Michico