TEHERAN, iNews.id - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan masih ada kemungkinan berdialog dengan dunia, meskipun ada ketegangan tinggi dengan Amerika Serikat (AS). Dia juga menekankan Iran setiap hari berupaya mencegah konfrontasi militer atau perang.
Iran menyerang militer AS di Irak pada 8 Januari dengan rudal untuk membalas pembunuhan terhadap seorang jenderal penting Iran lima hari sebelumnya di Baghdad.
Ledakan Dahsyat Delhi Merupakan Bom Bunuh Diri, Terduga Pelaku Dokter Umar Mohammad
"Pemerintah bekerja setiap hari untuk mencegah konfrontasi atau perang militer," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip AFP, Kamis (16/1/2020).
"Bagi saya ini adalah masalah sehari-hari."
Meningkatnya ketegangan baru-baru ini mendorong seruan de-eskalasi dari komunitas internasional yang takut akan adanya perang besar di Timur Tengah; di mana AS memiliki banyak sekutu dan pangkalan dan Iran memiliki proksi, terutama di Irak dan Libanon.
Pada Rabu (15/1/2020), Rouhani mengatakan peluncuran rudal Iran terhadap pangkalan Irak yang digunakan oleh militer AS memberikan "kompensasi" atas kematian Jenderal Qasem Soleimani, arsitek strategi militer Timur Tengah Iran.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku