Dalam pidatonya pada Kamis, Rouhani mengatakan bahwa pembalasan Iran -yang menyebabkan kerusakan material yang signifikan tetapi tidak ada korban menurut militer AS- memperkuat pencegahan Iran terhadap "ancaman" Presiden Donald Trump.
Rouhani juga membela kebijakan keterbukaan terhadap dunia yang dia kejar sejak pemilihan umum pertamanya pada 2013, dan yang mendapat kecaman dari kalangan ultra-konservatif Iran.
Dia juga membela perjanjian internasional 2015 yang dirancang untuk membatasi program nuklir Iran yang kini "compang-camping" sejak Trump secara sepihak menarik AS keluar pada 2018.
Rouhani mengatakan, "(Dengan perjanjian nuklir) dalam praktiknya kami telah membuktikan bahwa mungkin bagi kami untuk berinteraksi dengan dunia."
"Tentu saja, itu sulit," akunya.
"Mereka memberi tahu kami: ada orang yang tidak boleh Anda percayai," katanya, merujuk pada retorika kalangan ultra-konservatif Iran tentang Eropa dan AS.
"Itu benar," kata presiden Iran itu.
"Jika ada orang yang dapat dipercaya, itu akan sederhana dan mudah."
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku