Pria Ini Telanjur Dipenjara 26 Tahun karena Dituduh Membunuh Ternyata Tak Bersalah

WASHINGTON, iNews.id - Dontae Sharpe, pria asal Carolina Utara, Amerika Serikat, yang telanjur dihukum penjara 26 tahun atas tuduhan membunuh akhirnya mendapat pengampunan penuh dari gubernur negara bagian.

Sharpe selama bertahun-tahun berjuang membuktikan dirinya tidak bersalah atas tewasnya seorang pria pada 1994. Dia akhirnya dibebaskan dari penjara pada Agustus 2019, namun saat itu nama baiknya belum dipulihkan.

Baca Juga

Pemberontak RSF Dituding Tutupi Skandal Genosida dengan Bakar dan Kubur Jenazah

"Nama keluarga saya telah dibersihkan. Ini menjadi beban di pundak dan keluarga saya," kata Sharpe, dikutip dari BBC, Sabtu (13/11/2021).

Gubernur Carolina Utara Roy Cooper telah mempelajari kasus Sahrpe dengan sangat hati-hati. Menurut dia, orang-orang yang telah dihukum padahal tak bersalah, seperti Sharpe, pantas mendapatkan pengakuan kembali dari publik.

Baca Juga

Ludahi Guru, Kepala Sekolah Dipenjara 10 Hari

Dengan mendapatkan status pengampunan penuh, Sharpe bisa dapat mengajukan permintaan kompensasi dari pemerintah atas kesalahan hukuman tersebut.

Lebih lanjut dia menegaskan belum puas dengan kebebasannya selama masih ada orang tak bersalah yang harus menjalani hukuman.

Baca Juga

Tularkan Covid-19 ke Orang, Pria Ini Dipenjara 5 Tahun

"Kebebasan saya masih belum lengkap selama masih ada orang yang dipenjarakan secara salah, dihukum secara salah, dan mereka yang menunggu pengampunan," ujarnya.

Dia mengaku ada orang bernasib sama sepertinya di penjara serta kesalahan sistem hukum yang harus diubah.

Setelah bebas dia mengabdi di Forward Justice, tempat di mana dia dan para aktivis memperjuangkan reformasi peradilan pidana di Carolina Utara.

Dia dihukum atas tuduhan pembunuhan tingkat pertama terhadap George Radcliffe. Beberapa bulan setelah persidangan, seorang remaja saksi mata menarik kembali kesaksiannya. Meskipun saksi menarik pernyataan, Sharpe tak lantas dibebaskan. Butuh waktu 26 tahun sampai dia akhirnya mengirup udara bebas sepenuhnya.

Editor: Anton Suhartono