Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump: Dulu Anda Tak Bisa Jelek-jelekkan Israel, Sekarang...
Advertisement . Scroll to see content

Profil 2 Muslimah yang Cetak Sejarah Jadi Anggota Kongres AS

Rabu, 07 November 2018 - 12:07:00 WIB
Profil 2 Muslimah yang Cetak Sejarah Jadi Anggota Kongres AS
Ilhan Omar (kiri) and Rashida Tlaib (kanan) terpilih sebagai anggota Kongres AS. (Foto:
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Dua muslimah berhasil menduduki kursi Kongres berdasarkan hasil pemilihan umum paruh waktu di Amerika Serikat (AS), Selasa (6/11/2018) malam waktu AS atau Rabu (7/11/2018) WIB.

Atas keberhasilan tersebut, keduanya berhasil menorehkan sejarah dalam perpolitikan AS.

Keduanya adalah perempuan keturunan Somalia bernama Ilhan Omar dan Rashida Tlaib, pekerja sosial yang orangtuanya berasal dari Palestina. Mereka sama-sama dari Partai Demokrat dan berkomitmen membawa perubahan bagi AS.

Ilhan maupun Rashida kompak menentang kebijakan imigrasi yang ketat. Mereka juga mendukung sistem perlindungan kesehatan universal yang ditentang Partai Republik.

Tlaib dan Omar merupakan bagian dari total 239 perempuan yang mencalonkan diri di Kongres dalam pemilu paruh waktu 2018. Sebagian besar, yakni 187, maju untuk Partai Demokrat dan 52 Republik.

Tlaib mencatatkan kemenangan di distrik ke-13 tanpa perlawanan berarti. Lalu Omar memastikan diri meraih satu kursi di distrik kelima Minnesota.

Berikut profil singkat keduanya.

1. Ilhan Omar

Ilhan Omar merupakan politikus Somalia-Amerika dari Minnesota. Pada 2016, dia terpilih sebagai anggota Partai Pekerja Demokratis-Petani dari Dewan Perwakilan Minnesota, membuatnya menjadi legislator Somalia-Amerika pertama yang terpilih untuk berkuasa AS.

Dia merupakan Direktur Kebijakan dan Inisiatif dari Women Organising Women Network.

Perempuan kelahiran pada 4 Oktober 1981 di Mogadishu itu dibesarkan di Baydhabo, Somalia. Dia adalah yang anak bungsu dari tujuh bersaudara.

Ayah Ilhan, Nur Omar Mohamed, adalah orang Somalia, dan bekerja sebagai guru. Ibunya adalah seorang Benadiri, dan meninggal saat Omar masih kecil. Dia kemudian dibesarkan oleh ayah dan kakeknya.

Ilhan Omar. (Foto: istimewa)

Kakek Ilhan, Abukar, adalah direktur Transportasi Laut Nasional Somalia, dengan paman dan bibinya juga bekerja sebagai pegawai negeri dan pendidik. Setelah dimulainya perang sipil pada 1991, dia dan keluarganya melarikan diri dari negara dan menghabiskan empat tahun di sebuah kamp pengungsi di Kenya.

Pada 1995, Omar dan keluarganya beremigrasi ke AS, awalnya menetap di Arlington, Virginia. Pada 1995, mereka pindah ke Minneapolis, di mana Ilhan belajar bahasa Inggris hanya dalam tiga bulan. Selama mendidik Ilhan, ayah dan kakeknya menekankan pentingnya demokrasi.

Ilhan muda pernah menemani kakeknya ke pertemuan kaukus pada usia 14 tahun dan membantu sebagai penerjemahnya.

Omar bersekolah di SMA Edison dan menjadi sukarelawan di sana sebagai ketua organisasi siswa. Dia lulus dari North Dakota State University dengan gelar sarjana dalam ilmu politik dan studi internasional pada 2011.

Dia kemudian menjadi mahasiswa di Humphrey School of Public Affairs.

Ilhan memulai karier profesionalnya sebagai pengajar gizi masyarakat di Universitas Minnesota selama 2006 hingga 2009 di area Minneapolis-Saint Paul. Pada 2012, dia menjabat sebagai manajer kampanye untuk kampanye pemilu Kari Dziedzic untuk Senat Negara Bagian Minnesota.

Antara 2012 dan 2013, dia menjadi koordinator penyuluhan gizi anak di Minnesota Department of Education.

Pada 2013, Ilhan mengelola kampanye Andrew Johnson untuk Dewan Kota Minneapolis. Setelah Johnson terpilih, dia menjabat sebagai Senior Policy Aide untuk Johnson dari 2013 hingga 2015.

Hingga September 2015, Omar menjabat sebagai Direktur Kebijakan dan Inisiatif Organisasi Jaringan Perempuan. Asosiasi ini mengadvokasi perempuan dari Afrika Timur untuk mengambil peran kepemimpinan sipil dan politik.

Pada November 2016, Ilhan memenangkan pemilihan umum dan menjadi legislator Somalia-Amerika pertama di AS. Masa jabatannya dimulai pada 3 Januari 2017.

Pada 5 Juni 2018, Omar mencalonkan diri sebagai anggota Kongres dan terpilih untuk mewakili kursi Demokrat. Dia dan mantan wakil dari Michigan, Rashida Tlaib, menjadi perempuan Muslim pertama yang terpilih di Dewan Perwakilan AS.

2. Rashida Tlaib

Rashida Harbi Tlaib merupakan seorang politikus dan pengacara AS. Dia merupakan mantan anggota Demokrat dari Dewan Perwakilan Michigan. Tlaib menjadi perempuan Muslim AS pertama yang bekerja di Legislatif Michigan, sekaligus muslimah kedua yang menjadi anggotan Kongres AS.

Pada 2018, Rashida menang sebagai calon kandidat dari Demokrat untuk kursi Dewan Perwakilan AS dari Michigan. Dia menjadi salah satu perempuan Muslim pertama di Kongres dan perempuan keturunan Palestina-Amerika pertama di Kongres.

Rashida Tlaib. (Foto: istimewa)

Anak tertua dari 14 anak ini lahir pada 24 Juli 1976, sebagai imigran kelas pekerja di Detroit. Ibunya lahir di Beit Ur El Foka, dekat Ramallah, Tepi Barat. Ayahnya lahir di Beit Hanina, lingkungan di Yerusalem.

Awalnya, dia pindah ke Nikaragua, kemudian ke Detroit dan bekerja di jalur perakitan di pabrik Ford Motor Company. Sebagai anak tertua, Rashida memainkan peran dalam membesarkan saudara-saudaranya sementara orangtuanya bekerja.

Rashida Tlaib mengikuti pendidikan di Harms, Bennett Elementary dan Phoenix Academy. Dia lulus dari SMA Southwestern di Detroit pada 1994, dan dari Wayne State University dengan gelar sarjana ilmu politik pada 1998. Dia kemudia meraih gelar sarjana hukum dari Thomas M. Cooley Law School pada 2004.

Rashida memulai karir politiknya pada 2004 saat magang dengan Perwakilan Negara bagian Steve Tobocman dan kemudian direkrut untuk menjadi stafnya.

Pada 2010, Rashida pertama kalinya mengikuti pemilu dewan perwakilan daerah di Michigan. Tlaib unggul dengan memperoleh 85 persen suara. Tlaib juga memenangkan pemilu paruh waktu dengan 92 persen suara melawan wakil Republik, Darrin Daigle.

Pada 2012, Rashida memenangkan kembali pemilihan dewan perwakilan Michigan. Namun, dia tidak bisa mengikuti lagi pemilhan dewan daerah pada 2014 karena batasan waktu.

Selama masa jabatannya sebagai legislator, Rashida merupakan salah satu dari 10 Muslim yang melayani di legislatif Negara Bagian di seluruh AS. Dia adalah Muslim kedua yang melayani di Dewan Perwakilan Negara Bagian Michigan, setelah James Karoub.

Rashida juga perempuan Muslim kedua yang melayani di badan legislatif negara bagian, setelah Jamilah Nasheed dari Missouri. [11] Dia dan Justin Amash, seorang Republikan yang juga terpilih pada 2008, adalah dua anggota legislatif Michigan-Amerika yang pertama di AS.

Setelah meninggalkan legislatif negara bagian, Tlaib bekerja di Sugar Law Center, sebuah lembaga nonprofit Detroit yang memberikan perwakilan hukum gratis bagi para pekerja.

Kini, bersama Ilhan Omar, Rashida menduduki kursi kongres AS. Jargon kampanyenya untuk Kongres adalah seputar memperjuangkan kepentingan warga lokal.

Tlaib dan Omar menambah jumlah muslim yang duduk di Kongres AS menjadi tiga dalam pemilu parauh waktu 2018. Andre Carson lebih dulu memastikan satu kursi setelah terpilih kembali di Indiana. Pria keturunan Afrika itu juga berasal dari Partai Demokrat.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut