Protes Hasil Pemilu, Demonstran di Belarusia Tewas di Tangan Polisi
MINSK, iNews.id – Seorang pengunjuk rasa tewas dan puluhan lainnya luka-luka di Kota Minsk, Belarusia. Insiden itu terjadi tatkala polisi melontarkan granat kejut, peluru karet, dan gas air mata untuk membubarkan para demonstran yang memprotes hasil pemilu di negara itu, Senin (10/8/2020).
Kelompok HAM terkemuka di Belarusia, Viasna Human Rights Centre mengungkapkan, pengunjuk rasa yang meninggal itu menderita cedera kepala traumatis ketika ditabrak kendaraan polisi. Petugas medis tidak dapat menyelamatkan nyawa laki-laki muda itu.
Perwakilan Viasna, Sergey Sys mengatakan, lebih dari 300 demonstran telah ditangkap pada Minggu (9/8/2020) kemarin. Lebih dari 150 orang di antaranya ditangkap di Ibu Kota Minsk.
Puluhan orang luka-luka akibat bentrokan dengan aparat penegak hukum. “Sepuluh orang di antaranya dilarikan ke rumah sakit,” katanya kepada AFP, Senin (10/8/2020).
Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Belarusia, Olga Chemodanova, membantah adanya korban jiwa dalam aksi unjuk rasa di Minsk. “Tidak. Tidak ada korban tewas,” klaim perempuan itu.
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, kembali berkuasa untuk keenam kalinya dengan perolehan 80,23 persen suara pada Pemilu 2020. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Belarus mengumumkan kemenangan politikus kuat yang telah berkuasa sejak 1994 itu, hari ini.
Ketua KPU Belarusia, Lidia Yermoshina mengatakan, penantang utama sang petahana, Svetlana Tikhanovskaya, hanya memperoleh 9,9 persen suara. Sementara, tiga capres lainnya masing-masing hanya mendapat kurang dari dua persen suara.
Pengumuman itu muncul setelah polisi membubarkan kerumunan pengunjuk rasa dengan granat setrum dan peluru karet di Minsk dan kota-kota lain pada Minggu (9/8/2020) malam, ketika jajak pendapat menunjukkan Lukashenko memperoleh kemenangan besar.
Editor: Ahmad Islamy Jamil