Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut 30.000 Orang di Ukraina Tewas dalam Perang Lawan Rusia
Advertisement . Scroll to see content

Putin Minta Tunda Bertempur karena Ramadan, Pemimpin Chechnya Menolak: Ini Bulan Jihad, Pahalanya Ganda

Selasa, 05 April 2022 - 18:07:00 WIB
Putin Minta Tunda Bertempur karena Ramadan, Pemimpin Chechnya Menolak: Ini Bulan Jihad, Pahalanya Ganda
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menolak perintah Putin yang meminta menangguhkan perang selama Ramadan. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengaku mendapat perintah dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menangguhkan pertempuran di Ukraina karena saat ini sedang bulan puasa. Namun, dia menolak karena menurutnya Ramadan justru bulan untuk berjihad.

Pemilik nama lengkap Ramzan Akhmadovich Kadyrov itu mengatakan, Putin beranggapan rasa lapar dan haus saat puasa akan berpengaruh pada kemampuan para pejuang Muslim Chechnya berperang.  
  
"Presiden Putin meminta saya untuk menangguhkan pekerjaan saya (berjuang bersama pasukan Rusia di Ukraina) di bulan Ramadan karena rasa lapar dan haus mempengaruhi kemampuan dalam perang. Tetapi saya mengatakan kepadanya bahwa Ramadan adalah bulan penaklukan dan jihad yang sesungguhnya dan itu pahalanya ganda," kata Kadyrov, dalam pernyataan pers yang dilaporkan media Rusia, dikutip dari shafaq, Selasa (5/4/2022).

Menurut Kadyrov, Putin terkejut ketika dia mengatakan, para pasukan Muslim Chechnya yang berjuang bersama pasukan Rusia, memperoleh kekuatan spiritual dari berpuasa.   

"Tuan Putin tersentuh oleh kebesaran Islam. Dia terkejut ketika saya mengatakan kepadanya bahwa kami memperoleh kekuatan spiritual dari berpuasa," katanya.

Kadyrov mengumumkan para pejuang Chechnya bertempur bersama tentara Rusia di Ukraina pada 25 Februari lalu. Dalam pidatonya, dia mengatakan Putin telah membuat keputusan yang tepat dan pejuang Chechnya akan mengikuti perintahnya.

Kadyrov diketahui naik ke tampuk kekuasaan di Chechnya pada 15 Februari 2007, lewat dekrit yang ditandatangani Putin. Dia sering menyebut dirinya sebagai kaki tangan Putin dan perkataannya seolah penyambung lidah pemimpin Rusia itu.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut