Putin Remehkan Sanksi AS, Trump: Kita Lihat 6 Bulan Lagi!
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengomentari respons mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, soal sanksi terbaru yang dijatuhkan terhadap dua perusahaan minyak terbesar Negeri Beruang Merah, Rosneft dan Lukoil, serta puluhan anak perusahaan mereka.
Trump tampaknya agak kesal dengan pernyataan Putin bahwa sanksi AS tersebut tak akan berpengaruh besar bagi perekonomian Rusia.
Trump mengatakan Putin segera merasakan dampak ekonomi dari sanksi tersebut.
"Saya senang dia merasakan demikian, bagus. Saya akan beri tahu Anda tentang hal itu dalam 6 bulan dari sekarang. Oke, mari kita lihat. Mari kita lihat bagaimana hasilnya nanti," ujarnya, seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (25/10/2025).
Putin pada Kamis lalu mengatakan, sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil merupakan tindakan tidak bersahabat. Namun dia menegaskan, dampak yang akan ditimbulkan terhadap perekonomian Rusia sangat kecil.
"Sanksi tersebut memang serius dan akan memiliki konsekuensi tertentu, tapi tidak akan berdampak signifikan bagi kesehatan ekonomi kita," ujarnya.
AS pada Rabu lalu memberlakukan sanksi tersebut dengan alasan tak ada komitmen serius dari Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menjelaskan, sanksi terbaru menargetkan sektor energi Rusia. Tujuannya mengganggu kemampuan finansial Rusia dalam mendapatkan dana guna membiayai perang di Ukraina.
"Sekaranglah saatnya untuk menghentikan pembunuhan dan segera mewujudkan gencatan senjata," kata Menteri Keuangan Scott Bessent dalam pernyataan tersebut.
"Mengingat penolakan Presiden Putin untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini, Departemen Keuangan memberikan sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia yang mendanai mesin perang Kremlin. Departemen Keuangan siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan untuk mendukung upaya Presiden Trump mengakhiri perang lainnya," kata Bessent.
Editor: Anton Suhartono