Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Putin Ingin Perang Rusia-Ukraina Segera Berakhir
Advertisement . Scroll to see content

Putin Tiba di Vietnam, Bahas Kerja Sama Militer?

Kamis, 20 Juni 2024 - 06:57:00 WIB
Putin Tiba di Vietnam, Bahas Kerja Sama Militer?
Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Vietnam, Kamis (20/6), dalam rangkaian lawatan Asianya (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

HANOI, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Vietnam, Kamis (20/6/2024), dalam rangkaian lawatan Asianya. Sebelumnya Putin berkunjung ke Korea Utara (Korut) bertemu dengan pemimpin Kim Jong Un.

Pesawat yang membawa Putin mendarat di bandara Hanoi Kamis pagi. Dia disambut langsung oleh Wakil Perdana Menteri Vietnam, Tran Hong Ha, dan pejabat Partai Komunis Vietnam, Le Hoai Trung.

Putin dijadwalkan bertemu pemimpin Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong, Presiden To Lam, dan Perdana Menteri Pham Minh Chinh. Meski demikian agenda pembicaraan Putin di Vietnam belum dietahui, apakah akan membahas kerja sama militer seperti dilakukan di Korut atau tidak.

Dalam artikel yang diterbitkan surat kabar Partai Komunis, Nhan Dan, Putin memuji Vietnam karena mendukung upaya pragmatis Rusia untuk menyelesaikan krisis di Ukraina. Vietnam juga tidak mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina. Sikap tersebut sudah cukup untuk disebut sebagai pendukung Rusia.

Selain itu Putin juga menyebut Vietnam mengalami kemajuan dalam pembayaran, energi, dan perdagangan kedua negara.

Berbeda dengan Korut yang mengalami isolasi dari negara Barat, terutama Amerika Serikat, Vietnam telah membangun hubunga baik dengan AS dan Uni Eropa.

Rusia dijatuhi sanksi bertubi-tubi oleh negara Barat setelah menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Pada Maret 2023, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang berbasis di Den Haag, Belanda, mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin yang dituduh melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Meski demikian Putin tak perlu khawatir karena dirinya tak akan ditangkap di Vietnam. Negara itu bukan anggota ICC dan tak ikut meneken Statuta Roma yang menjadi dasar terbentuknya ICC.

“Kunjungan Presiden Putin ke Korea Utara dan Vietnam untuk menunjukkan bahwa upaya Barat untuk mengisolasi Rusia tidak berhasil dan bahwa Rusia memiliki mitra di Asia,” kata Carl Thayer, pakar keamanan Vietnam dari Akademi Angkatan Pertahanan Australia di Canberra.

Vietnam menjadi negara ketiga yang dikunjungi Putin setelah China dan Korut, sejak dilantik untuk masa jabatan kelima pada Mei lalu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut