Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pria Ini Dipecat dari Pekerjaan gara-gara Sering Izin ke Toilet
Advertisement . Scroll to see content

Ratusan Umat Islam Pasang Badan saat Masjid di China Akan Dihancurkan

Jumat, 10 Agustus 2018 - 11:21:00 WIB
Ratusan Umat Islam Pasang Badan saat Masjid di China Akan Dihancurkan
Ratusan umat Islam pasang badan saat pemerintah hendak menghancurkan Masjid Raya Weizhou (Foto: WeChat)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Penghancuran masjid yang baru selesai dibangun di China dibatalkan setelah ratusan umat Islam dari etnis Hui pasang badan di depan bangunan, Kamis (9/8/2018). Massa bekumpul sejak siang hingga tengah malam di depan Masjid Raya Weizhou di Tongxin, wilayah otonomi Ningxia Hui.

Masjid kebanggan umat Islam di Kota Weizhou itu dibangun sangat megah dengan sembilan kubah ber-topping bulan sabit serta empat menara.

Aksi berhenti setelah pejabat pemerintahan kota datang dan meminta warga untuk pulang. Pemerintah berjanji tak akan menyentuh masjid, namun manajemen harus melengkapi perizinan konstruksi.

Daerah otonomi itu ini sudah lama menjadi ajang konflik antara pemeluk Islam dengan pemerintahan Komunis. 
Beijing khawatir daerah itu menjadi kekuatan Islam yang dapat mengganggu paham Komunis. Banyak umat Islam yang menghuni Ningxia Hui, termasuk etnis Arab.

Berdasarkan sebuah dokumen, pemerintah Weizhou sudah memberitahukan rencana penghancuran masjid pada 3 Agustus lalu dan tersebar di internet. Manajemen masjid diberi waktu hingga Jumat (10/8/2018) untuk menghancurkan sendiri bangunan dengan alasan belum mengantongi izin perencanaan dan konstruksi.

(Masjid Raya Weizhou/Foto: SCMP)

Jika manajemen menolak, maka pemerintah akan menghancurkan sendiri masjid itu atas nama hukum.

Rencana penghancuran masjid ini jelas memicu kemarahan masyarakat muslim Hui. Banyak yang mempertanyakan mengapa pihak berwenang tidak menghentikan pembangunannya sejak awal, jika memang ada persyaratan yang belum lengkap. Masjid dibangun selama dua tahun dan mengeluarkan biaya besar.

Namun seorang sumber di pemerintah Ningxia, yang levelnya lebih tinggi dari Weizhou, mengatakan, sudah terjadi negosiasi selama beberapa hari antara pemerintah dan pemuka agama. Di situ disepakati pemerintah tidak akan menghancurkan masjid, dengan syarat delapan kubahnya dihancurkan.

Seorang warga Weizhou yang meminta namanya tidak disebutkan, mengaku sudah mendengar kesepakatan itu. Tapi umat Islam tak setuju jika delapan kubah masjid dihancurkan karena sudah dibangun dengan susah payah.

"Sekarang kami hanya bersiaga. Masyarakat tidak akan membiarkan pemerintah menyentuh masjid ini, tetapi pemerintah juga tidak mau mundur," ujarnya.

Masjid Raya Weizhou selesai dibangun tahun lalu. Bangunan baru ini menggantikan masjid sebelumnya yang telah berdiri 600 tahun lalu. Bangunan masjid lama sudah rusak selama Revolusi Kebudayaan. Tak hanya masjid, ribuan kuil lain, gereja, dan biara di seluruh negeri juga ikut dihancurkan.

Sementara itu suasana sebelum penghancuran rampak tegang. Banyak kendaraan polisi diparkir di lapangan depan masjid. Sementara itu umat Islam mengibarkan lebih dari 10 bendera China di sekitar masjid sebagai simbol nasionalisme yang tak pudar. Mereka juga menegaskan tetap mendukung pemerintah pusat.

Ada pula spanduk merah yang dipasang di dinding masjid, salah satunya bertulis, "Teguh mendukung Partai Komunis Tiongkok, membela kesatuan etnis, menjaga kebebasan beragama".

Umat Islam Hui yakin menghancurkan masjid bukan rencana dari Partai Komunis pusat, namun hanya kebijakan pemerintah lokal.

"Pemerintah lokal tidak menerapkan kebijakan pemerintah pusat," kata seorang warga.

Selama puluhan tahun, umat Islam Hui diberikan kebebasan untuk mempraktikkan ajaran agama. Sebagian besar dari mereka berbahasa Mandarin, mengenakan peci putih untuk laki-laki dan jilbab bagi perempuan. Mereka tidak dapat dibedakan dari mayoritas penduduk Han.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut