Ratusan Warga Sipil dan Tentara Tewas dalam Konflik 7 Tahun di Kashmir
NEW DELHI, iNews.id - India sebut sebanyak 264 warga sipil dan 505 tentara tewas selama tujuh tahun konflik. Mereka tewas dibunuh gerilayawan di Kashmir dan Jammu selama periode Mei 2014 hingga November 2021.
Data ini disampaikan Kementerian Dalam Negeri India pada Rabu (6/4/2022). Dalam pernyataan kepada parlemen tersebut, Kemedagri juga menyebut, 87 warga sipil dan 99 personel militer tewas sejak 5 Agustus 2019 hingga November 2021 saat India membatalkan otonomi wilayah mayoritas Muslim yang disengketakan.
Pada 15 Maret lalu, pemerintah melaporkan kepada parlemen ada 62 personel militer yang tewas dan 106 lainnya luka dalam kekerasan termasuk di sepanjang perbatasan pada 2020. Sementara pada tahun 2021, ada 42 tentara tewas dan 117 luka.
Militan telah meningkatkan serangan terhadap polisi setempat, dimana banyak di antaranya telah terbunuh saat tidak bertugas atau berlibur. Selain itu, serangan juga menimpa pekerja politik dan personel militer pro-India.
Selain itu, militan juga membunuh banyak orang dari komunitas minoritas di kawasan itu, terutama umat Hindu, dalam beberapa tahun terakhir terutama sejak keputusan 2019, yang telah memicu kekhawatiran akan perubahan demografis di Kashmir.
Menurut data yang diserahkan ke parlemen, 14 orang Hindu telah terbunuh dalam tiga tahun terakhir, termasuk etnis Hindu Kashmir yang dikenal sebagai Pandit.
Pada saat yang sama, pemerintah mengatakan ratusan migran Pandit telah kembali ke Kashmir sejak 5 Agustus 2019, setelah diberikan pekerjaan pemerintah.