Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Rayakan Hari Kemenangan Besok, Putin dan Tentara Rusia Bakal Teriakkan Ura Lagi?

Minggu, 08 Mei 2022 - 20:16:00 WIB
Rayakan Hari Kemenangan Besok, Putin dan Tentara Rusia Bakal Teriakkan Ura Lagi?
Ribuan tentara Rusia mengikuti gladi resik parade militer untuk peringatan Hari Kemenangan 9 Mei di Lapangan Merah Moksow, Sabtu (7/5/2022). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.idRusia akan merayakan Hari Kemenangan pada Senin (9/5/2022) besok. Perayaan itu memang rutin digelar setiap tahun untuk memperingati kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman pada Perang Dunia II.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Kemenangan antara lain akan diisi dengan upacara militer di Lapangan Merah Moskow. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin akan berpidato di hadapan tentara dan rakyatnya. 

Tema pidato Putin besok tampaknya kembali menekankan tentang pengorbanan besar yang dilakukan oleh Uni Soviet untuk mengalahkan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II.

Sehari menjelang pelaksanaan upacara tersebut, penduduk Kota Moskow tampak cemas namun tetap tegar ketika negara mereka bersiap merayakan hari bersejarah itu di tengah kondisi ekonomi yang terhuyung-huyung. 

Sejak melancarkan agresi militer ke Ukraina pada Februari lalu, Rusia menghadapi sanksi ekonomi beruntun dari Barat—yang dianggap sebagai sanksi paling keras di era modern sekarang.

Menurut media Barat, sanksi dari Amerika Serikat dan para sekutunya telah membawa Rusia menuju krisis ekonomi terburuk sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991. Kendati demikian, Kremlin menyatakan bakal membangun sektor produksinya sendiri sambil mencari pasar baru di Asia.

Beberapa orang Rusia mengaku cemas dan emosional mengingat ikatan keluarga yang erat antara negeri mereka dan Ukraina sekarang terpecah gara-gara konflik. Padahal, Rusia dan Ukraina selama ini menjadi rumah bagi populasi dua bangsa Slavia Timur terbesar di dunia.

“Secara emosional (konflik) itu memengaruhi kami, karena saya memiliki dua saudara perempuan yang tinggal di Ukraina,” kata salah satu warga Moskow bernama Larisa kepada Reuters.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut