Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presiden Ukraina Zelensky Akan Mundur?
Advertisement . Scroll to see content

Rekor! 100 Perusahaan Pertahanan Dunia Raup Rp11.317 Triliun dari Penjualan Senjata Selama 2024

Senin, 01 Desember 2025 - 13:47:00 WIB
Rekor! 100 Perusahaan Pertahanan Dunia Raup Rp11.317 Triliun dari Penjualan Senjata Selama 2024
SIPRI mengungkap pendapatan dari penjualan senjata 100 perusahaan pertahanan teratas dunia mencapai 679 miliar dolar AS pada 2024 (Fotoi: Lockheed Martin)
Advertisement . Scroll to see content

STOCKHOLM, iNews.id - Data lembaga think tank Institut Riset Perdamaian Internasional Stockholm (SPIRI) mengungkap, pendapatan dari penjualan senjata dan jasa militer 100 perusahaan pertahanan terbesar di dunia mencapai rekor yakni 679 miliar dolar AS atau sekitar Rp11.317 triliun sepanjang 2024.

Perang di Jalur Gaza dan Ukraina, serta ketegangan geopolitik global dan regional memicu lonjakan pengeluaran militer, sehingga meningkatkan pendapatan perusahaan-perusahaan tersebut.

Penghasikan dari penjualan senjat dan jasa militer kepada pelanggan di dalam maupun luar negeri naik sebesar 5,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagian besar peningkatan dirasakan perusahaan-perusahaan yang berbasis di Eropa dan Amerika Serikat. Ada peningkatan tahunan di semua kawasan, kecuali Asia dan Oseania, di mana permasalahan dalam industri senjata China menekan total pendapatan di kawasan.

Lockheed Martin, Northrop Grumman, dan General Dynamics merupakan perusahaan-perusanaan pertahanan terdepan di AS dalam pendapatan. Pendapatan gabungan perusahaan-perusahaan senjata AS tumbuh sebesar 3,8 persen pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya atau mencapai mencapai 334 miliar dolar. Sebanyak 30 dari 39 perusahaan AS yang masuk dalam daftar 100 perusahaan mengalami peningkatan pendapatan.

Namun, SIPRI mengatakan penundaan yang meluas dan pembengkakan anggaran terus mengganggu proyek-proyek utama seperti jet tempur F-35, kapal selam kelas Columbia dan Virginia, serta rudal balistik antarbenua Sentinel.

Menariknya, perusahaan Elon Musk, SpaceX, masuk dalam daftar produsen militer global teratas untuk pertama kali, setelah pendapatan persenjataannya meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan 2023, yakni mencapai 1,8 miliar dolar.

Tidak termasuk Rusia, ada 26 perusahaan persenjataan dalam daftar 100 perusahaan teratas yang berbasis di Eropa. Sebanyak 23 di antaranya mencatat peningkatan pendapatan dari penjualan senjata dan peralatan. Pendapatan persenjataan agregat mereka tumbuh sebesar 13 persen menjadi 151 miliar dolar.

Setelah meningkatkan pendapatan sebesar 193 persen hingga mencapai 3,6 miliar dolar melalui produksi peluru artileri untuk Ukraina, perusahaan Republik Ceko, Czechoslovak Group, mencatat peningkatan persentase pendapatan paling tajam dibandingkan 100 perusahaan teratas lainnya pada 2024.

Selain itu, di tengah serangan Rusia di wilayah timur Ukraina, JSC Ukrainian Defense Industry, perusahaan pertahanan pemeriutah, mengalami peningkatan pendapatan sebesar 41 persen menjadi 3 miliar dolar.

Perusahaan-perusahaan persenjataan Eropa telah berinvestasi untuk meningkatkan kapasitas produksi untuk melawan Rusia. Namun laporan tersebut memperingatkan, pengadaan material, terutama dalam kasus ketergantungan pada mineral penting, menimbulkan "tantangan yang semakin besar" karena China juga memperketat kendali ekspor.

Rostec dan United Shipbuilding Corporation, dua perusahaan persenjataan Rusia yang masuk dalam peringkat, mengalami peningkatan pendapatan gabungan sebesar 23 persen, menjadi 31,2 miliar dolar. Pendapatan itu diraih meski Rusia dijatuhi sanksi oleh negara-negara Barat.

Tahun lalu, produsen senjata di Asia dan Oseania mencatat pendapatan 130 miliar dolar AS setelah sempar turun sebesar 1,2 persen.

Penurunan disebabkan anjloknya pendapatan dari penjualan senjata gabungan delapan perusahaan perusahaan China yakni sebesar 10 persen. Penurunan paling menonjol dialami NORINCO, produsen utama sistem pertahanan darat China yakni sebesar 31 persen.

Namun, penjualan produsen senjata Jepang dan Korea Selatan melonjak, didorong permintaan yang kuat dari pelanggan Eropa maupun dalam negeri, di tengah meningkatnya ketegangan Taiwan dan Korea Utara.

Lima perusahaan Jepang dalam peringkat tersebut meningkatkan pendapatan gabungan mereka sebesar 40 persen menjadi 13,3 miliar dolar. Sementara itu empat produsen Korea Selatan mengalami lonjakan pendapatan sebesar 31 persen menjadi 14,1 miliar dolar. 

Perusahaan persenjataan terbesar Korea Selatan, Hanwha Group, mencatat lonjakan sebesar 42 persen pada 2024, dengan lebih dari separuhnya berasal dari ekspor persenjataan.

Israel meraup untung dari genosida Gaza. Untuk pertama kali, sembilan dari 100 perusahaan persenjataan teratas berbasis di Timur Tengah. Kesembilan perusahaan tersebut meraup pendapatan gabungan sebesar 31 miliar dolar AS pada 2024.

Ketiga perusahaan senjata Israel juga masuk dalam peringkat dengan total pendapatan gabungan 16,2 miliar dolar AS atau naik 16 persen.

Elbit Systems mengantongi pendapatan 6,28 miliar dolar, diikuti Israel Aerospace Industries dengan 5,19 miliar dolar, dan Rafael Advanced Defense Systems dengan 4,7 miliar dolar.

SIPRI menyatakan ada lonjakan minat internasional terhadap drone dan sistem anti-drone Israel. 

Lima perusahaan Turki juga berada dalam daftar 100 teratas. Pendapatan gabungan persenjataan mereka mencapai 10,1 miliar dolar AS, naik 11 persen.

Baykar, produsen drone canggih yang produknya baru-baru ini dijual ke Ukraina, meraih pendapatan 1,9 miliar dolar AS. Sebesar 95 persen di antaranya merupakan pendapatan dari ekspor.

Perusahaan militer dari Inggris, Prancis, Jerman, Italia, India, Taiwan, Norwegia, Kanada, Spanyol, Polandia, dan Indonesia juga masuk dalam peringkat tersebut.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut