Ribuan Perempuan Myanmar Dijual dan Dipaksa Menikah di China
"Perempuan meninggalkan Myanmar karena konflik, pemindahan, dan kemiskinan," kata penulis laporan, W Courtland Robinson, seperti dikutip AFP, Jumat (7/12/2018).
"Ketidakseimbangan gender laki-laki dan perempuan di China, terutama di daerah pedesaan berarti permintaan untuk seorang istri tinggi," ujarnya.
"Seorang perempuan mengatakan, dia diperdagangkan ke China tiga kali, dan setiap kalinya dipaksa untuk melahirkan," kata Moon Nay Li dari Asosiasi Perrempuan Kachin Thailand, yang memimpin penelitian lapangan di Negara Bagian Kachin dan Shan.
"Karena ketidakstabilan politik, konflik dan perampasan tanah, keamanan bagi perempuan merupakan tantangan besar," katanya.
Pernikahan sering diatur dan ditengahi oleh keluarga perempuan sendiri dan tetua desa, dengan pengantin yang tidak dapat menolak karena mereka berada di bawah hirarki sosial.