YANGON, iNews.id - Sekitar 3.000 warga Negara Bagian Karen, Myanmar, menyeberang ke Thailand, Minggu (28/3/2021), menyusul serangan udara ke daerah yang dikuasai kelompok etnis bersenjata.
Organisasi perempuan Karen menyatakan, militer Myanmar melancarkan serangan udara ke lima wilayah di Distrik Mutraw, dekat perbatasan dengan Thailand, termasuk kamp pengungsian.
Pejuang Hamas yang Bersembunyi di Rafah Tak Akan Menyerah
"Saat ini penduduk desa bersembunyi di hutan, sementara lebih dari 3.000 orang menyeberang ke Thailand untuk berlindung," demikian isi pernyataan organisasi, dikutip dari Reuters, Senin (29/3/2021).
Pendiri organisasi bantuan Free Burma Rangers David Eubank mengatakan, akibat serangan udara itu, setidaknya dua pemberontak Persatuan Nasional Karen (KNU) tewas. Selain itu tiga warga sipil juga tewas.
Myanmar Berduka, 114 Warga Sipil Penentang Kudeta Tewas oleh Aparat dalam Sehari
"Kami tidak pernah mengalami serangan udara di tempat itu selama lebih dari 20 tahun. Kedua, ini terjadi pada malam hari, jadi kemampuan militer Burma meningkat dengan bantuan Rusia dan China serta negara-negara lain, dan itu mematikan," kata Eubank.
Aparat Myanmar Bantai Lebih 100 Warga Sipil Sehari, Menlu AS: Ngeri, Ini Teror Militer!
Gempuran itu merupakan balasan atas serangan milisi terhadap sebuah pos militer dekat perbatasan yang menewaskan 10 orang.
KNU telah menandatangani perjanjian gencatan senjata pada 2015 namun ketegangan meningkat setelah militer menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.
KNU telah melindungi ratusan warga untuk melarikan diri ke Thailand di tengah meningkatnya kekerasan militer dalam beberapa pekan terakhir.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku