Riset: Obat Kanker Ini Bisa Obati Covid
Salah satu rekan peneliti dalam studi tersebut, Dr Anand Jeyasekharan mengatakan, obat yang digunakan dalam pengobatan kanker selama lebih dari 25 tahun itu tersedia secara global. Harganya pun tidaklah mahal.
“(Topotecan) memiliki profil keamanan yang dipahami dengan baik pada manusia. Oleh karena itu, penelitian ini muncul di waktu yang tepat, mengingat kurangnya akses masyarakat secara universal terhadap vaksin,” ujar Jeyasekharan yang juga menjabat konsultan dan asisten direktur penelitian onkologi medis di Departemen Hematologi-Onkologi di NCIS, dikutip dari The Straits Times, Kamis (8/4/2021).
Setelah temuan laboratorium tersebut, saat ini penelitian lanjutan telah mengarah kepada uji klinis fase I (satu) di India. Negeri anak benua dipilih menjadi lokasi uji klinis, mengingat tingginya jumlah kasus Covid-19 sedang hingga parah di sana.
Tim tersebut telah mendapatkan dana penelitian untuk uji klinis tersebut. Penelitian itu didukung oleh Dewan Riset Medis Nasional Kementerian Kesehatan Singapura dan Yayasan Riset Nasional.
Jika uji klinis fase satu berhasil, fase kedua akan dimulai dengan jumlah pasien yang lebih besar yang direkrut dari berbagai negara. Parameter tambahan juga akan dilacak, seperti waktu yang dibutuhkan pasien untuk keluar dari unit perawatan intensif (ICU) dan tingkat kelangsungan hidup pasien.
“Penggunaan kembali obat yang ada menjadi strategi global yang amat berharga untuk mengobati Covid-19. Topotecan adalah kandidat yang menarik karena aman dan murah dengan formulasi generik yang ada di seluruh dunia,” tutur Dr Jeyasekharan.
Satu botol Topotecan—yang berisi 4mg obat—dibanderol sekitar 60 dolar AS (Rp876.000) di Singapura.
Editor: Ahmad Islamy Jamil