Roket Long March 5B Seberat 21 Ton Berpotensi Hantam Permukiman, Begini Tanggapan China
BEIJING, iNews.id - Roket Long March 5B yang diluncurkan untuk mengirim modul pembangunan stasiun luar angkasa China Tianhe berpotensi kembali ke Bumi secara tak terkendali menimpa permukiman, entah di negara mana.
Para pakar menyuarakan keprihatinan ini karena dampaknya bisa mengancam nyawa manusia jika benar-benar menimpa daratan berpopulasi.
Namun kekhawatiran itu dijawab China. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri CHina Wang Wenbin, dikutip dari Reuters, Jumat (7/5/2021), mengatakan, sebagian besar bagian roket akan terbakar dan hancur saat memasuki atmosfer.
Wenbin menyebut hampir tak mungkin roket berbobot 21 ton dengan tinggi 30 meter itu menimbulkan kerusakan di dunia.
Puing-puing Long March 5B juga kemungkinan besar jatuh di perairan internasional.
Pengamat penerbangan luar angkasa Jonathan McDowell mengatakan Space News, bagian utama roket Long March 5B lebih besar tujuh kali lipat dari bagian kedua roket milik SpaceX, Falcon 9.
Insiden SpaceX beberapa pekan lalu sempat menyita perhatian, masuk kembali ke Bumi di atas Seattle serta melepaskan beberapa tangki ke Negara Bagian Washington.
Sementara Long March 5B diyakini mengorbit Bumi setiap 90 menit dan melintas tepat di utara New York, Madrid, dan Beijing, serta menuju selatan ke Cile dan Selandia Baru, memicu kekhawatiran menghantam daerah berpenghuni.
China mematok target penyelesaian stasiun luar angkasa Tianhe pada akhir 2022 setelah modul selanjutnya diluncurkan. Stasiun luar angkasa akan mengorbit Bumi pada ketinggian hingga 450 kilometer.
Editor: Anton Suhartono