Rusia Akui Ada Lonjakan Radioaktif Setelah Ledakan Uji Coba Rudal
Ini berbeda dengan pernyataan sebelumnya bahwa sensor di Severodvinsk, bahwa tingkat radiasi melonjak 16 kali lebih dari normal setelah ledakan dan kembali normal 2,5 jam kemudian.
Alexander Uvarov, editor situs berita independen AtomInfo.ru, mengatakan kepada Ria Novosti bahwa isotop tidak mengancam masyarakat.
Isotop, lanjut dia, merupakan hasil produk fisi nuklir uranium.
Sementara itu Rosatom menyatakan, lima ilmuwan yang tewas saat itu sedang mengembangkan senjata baru yakni rudal bertenaga nuklir.
Pihak berwenang Rusia mengonfirmasi, seorang dokter yang merawat korban luka memiliki jejak isotop radioaktif cesium-137 di jaringan ototnya. Namun mereka menyangkal kondisi ini terkait dengan ledakan tersebut.
Editor: Anton Suhartono