Rusia: AS Perintahkan Penangkapan Pavel Durov demi Kuasai Telegram
MOSKOW, iNews.id – Penangkapan pendiri Telegram, Pavel Durov, oleh aparat berwenang Prancis, akhir pekan lalu, terus menuai kritik dari Moskow. Ketua Duma Negara (Parlemen) Rusia, Vyacheslav Volodin, menuduh AS sebagai dalang penangkapan miliarder muda itu.
“Faktanya, Washington berada di balik penangkapan Durov. Telegram adalah salah satu dari sedikit dan, pada saat yang sama, platform daring terbesar yang tidak memiliki pengaruh Amerika Serikat,” ungkap Volodin melalui aplikasi Telegram, Selasa (27/8/2024).
Menurut dia, Durov ditangkap dengan tujuan agar Amerika mendapatkan kendali atas aplikasi pengiriman pesan tersebut menjelang Pilpres AS 2024. Namun, politikus terkemuka Rusia itu tidak memberikan bukti atas tuduhannya tersebut.
“Telegram beroperasi di banyak negara yang menjadi kepentingan (AS). Selama pemilihan presiden AS mendatang, penting bagi (Presiden AS Joe) Biden untuk mengambil alih Telegram,” katanya.
Volodin mencatat, sebagian besar media sosial global berasal dari AS dan dikendalikan oleh Gedung Putih. Menurut dia, Pemerintah AS menggunakan pengawasan pada jejaring sosial dan penyensoran total sebagai cara untuk mengelola politik dan menyebarkan pengaruhnya ke pihak luar.