Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tanggapan Santai Rusia Setelah Menguji Coba Rudal Bertenaga Nuklir Burevestnik
Advertisement . Scroll to see content

Rusia Bantah Gunakan Bom Vakum dan Curah di Ukraina, Singgung Perisai Manusia

Selasa, 01 Maret 2022 - 20:04:00 WIB
Rusia Bantah Gunakan Bom Vakum dan Curah di Ukraina, Singgung Perisai Manusia
Kremlin membantah pasukannya menggunakan bom vakum dan curah di Ukraina (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Rusia membantah penggunaan bom vakum dan bom curah dalam serangan ke Ukraina. Duta Besar Ukraina untuk Amerika Serikat (AS) Oksana Markarova pada Senin kemarin menuduh Rusia menggunakan senjata terlarang itu.

Bukan hanya Markarova, lembaga HAM internasional Amnesty International dan Human Rights Watch juga menuduh Rusia menggunakan bom curah, yakni menargetkan bangunan sekolah pendidikan usia dini yang digunakan warga sipil sebagai tempat berlindung.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tuduhan penggunaan bom vakum dan bom curah itu palsu.

"Pasukan Rusia tidak melakukan serangan apa pun terhadap infrastruktur sipil atau perumahan. Itu tidak mungkin. Kami hanya berbicara tentang demiliterisasi Ukraina, tentang fasilitas militer," kata Peskov, Selasa (1/3/2022), dikutip dari Sputnik.

Dia lalu mengungkit kelompok nasionalis bersenjata Ukraina yang menggunakan objek sipil yakni manusia sebagai perisai hidup.

"Perlu diingat dalam sejumlah kasus yang Anda sebutkan, kita berbicara tentang serangan unit nasionalis yang sama, menggunakan objek sipil sebagai perisai manusia," katanya.

Militer Rusia serta milisi Donetsk dan Luhansk mengungkap beberapa kasus, salah satunya batalyon relawawn Ukraina menggunakan artileri Grad untuk menyerang perkotaan yang dihuni warga sipil. Serangan serupa dilaporkan di kota-kota lain di Donbass. 

Kemhan juga menuduh Ukraina menggunakan amunisi fosfor di sekitar Kiev dekat Bandara Gostomel.

Bom vakum atau senjata termobarik bekerja dengan menghisap oksigen dari udara sekitarnya untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi. Senjata ini biasanya menghasilkan gelombang ledakan dengan durasi jauh lebih lama daripada bom konvensional serta bisa membuat tubuh manusia menguap.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut