MOSKOW, iNews.id - Sistem pertahanan rudal Patriot dan Aegis buatan Amerika Serikat (AS) menjadi bahan ejekan militer Rusia setelah gagal melindungi kilang minyak Arab Saudi dari serangan drone dan rudal jelajah Sabtu pekan lalu.
Pejabat berpangkat tinggi militer Rusia mengatakan, kegagalan itu membuktikan bahwa senjata pertahanan Amerika tidak seperti yang diiklankan AS.
Iran Ledek AS karena Menjiplak Drone Shahed lalu Mengerahkannya ke Timur Tengah
Menurut pejabat tersebut, Saudi membangun sistem pertahanan udara paling kuat di kawasan Timur Tengah dengan mengambil manfaat persenjataan AS, yang menyediakan cakupan radar berskala penuh.
Namun, lanjut dia, efisiensi senjata pertahanan AS dipertanyakan.
Lebih lanjut, sumber militer itu mengatakan, saat ini ada 88 peluncur sistem rudal Patriot—52 di antaranya adalah versi terbaru PAC-3—yang melindungi perbatasan utara Arab Saudi. Selain itu, Saudi juga dilindungi tiga sistem penghancur rudal berpemandu dan 100 rudal SM-2.
Kendati demikian, dia mempertanyakan efisiensi dari berbagai senjata pertahanan AS itu ketika dilibatkan dalam kehidupan nyata.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku