Rusia Janji Tak Akan Mulai Perang Nuklir, asal...
MOSKOW, iNews.id - Rusia berkomitmen tidak akan memulai penggunaan senjata nuklir, sebagaimana diatur dalam kebijakan terbaru mengenai pencegahan nuklir yang dirilis, Selasa (2/6/2020).
Namun Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan, negaranya berhak membela diri jika diserang atau dalam posisi terancam.
Menurut Peskov, situasi bisa saja berubah untuk membalas serangan nuklir pihak asing.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa lalu meneken dekrit kebijakan pencegahan nuklir.
"Federasi Rusia memiliki hak untuk melancarkan serangan nuklir baik dalam merespons serangan serupa atau dalam hal ancaman terhadap keberadaan negara," demikian isi dekrit, dikutip dari Xinhua, Kamis (4/6/2020).
Pemimpin Redaksi majalah Rusia Arsenal of the Fatherland mengatakan, kebijakan pencegahan nuklir ini dipublikasikan secara terbuka untuk pertama kali dalam sejarah Uni Soviet dan Rusia modern.
Menurut dia, kondisi Rusia saat ini berbeda karena menghadapi selesainya Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru (New START) yakni pada Februari 2021 serta berakhirnya Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (Intermediate-Range Nuclear Forces/INF) dengan Amerika Serikat.
Nasib New START belum jelas apakah akan diperpanjang atau tidak, sementara berakhirnya Perjanjian INF memicu ancaman bagi stabilitas strategis keamanan global.
Editor: Anton Suhartono