Rusia Jengkel PBB Recoki Rotasi Staf IAEA di PLTN Zaporizhzhia
MOSKOW, iNews.id - Rusia menyatakan keprihatinan yang mendalam atas perilaku PBB yang mengganggu rotasi staf Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina. Padahal pabrik itu kini berada di bawah kendali pasukan Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya pada Rabu (22/2/2023) mengatakan, PBB menganggu tanpa alasan yang jelas.
"Antara 7-18 Februari, Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB tiga kali, tanpa penjelasan yang jelas, mengganggu rotasi spesialis IAEA di pembangkit listrik," kata kementerian luar negeri Rusia.
Rotasi staf sedianya dilakukan pada awal Februari. Tetapi Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB telah memblokir pergantian itu.
PBB khawatir atas keselamatan dari staf lama dan baru saat rotasi dilakukan.
IAEA menempatkan staf di fasilitas tersebut secara permanen September lalu, ketika penembakan berulang kali meningkatkan kemungkinan bencana nuklir mirip Chornobyl di situs tenaga nuklir terbesar di Eropa itu. Pabrik itu dekat dengan garis depan pertempuran di Ukraina selatan.
Dikatakan, Kementerian Pertahanan Rusia telah menjamin secara tertulis kedatangan dan keberangkatan yang aman dari staf IAEA. Tetapi PBB menuntut untuk mengubah rute yang diusulkan oleh Rusia.
Moskow mengatakan siap untuk memfasilitasi rotasi staf sebelum akhir Februari.
"Jika penggantian staf IAEA kali ini tidak dilakukan, maka kami akan menganggap tindakan Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB sebagai upaya sengaja untuk menghalangi pekerjaan misi IAEA," kata kementerian luar negeri.
Pasukan Rusia mengambil kendali pembangkit listrik pada minggu-minggu pertama perang. Sejak itu, Moskow mentransfer aset dan karyawan Ukraina ke sebuah perusahaan Rusia. Kiev menyebut langkah itu merupakan perampasan ilegal.
Editor: Umaya Khusniah