Rusia Luncurkan 17 Drone ke Ukraina, 14 Berhasil Dirontokkan

KIEV, iNews.id - Rusia mengirim 17 drone Shahed buatan Iran untuk menyerang Ukraina Senin (3/4/2023) malam. Sistem pertahanan udara Ukraina berhasil menghancurkan 14 drone di antaranya.

 "Secara total, tercatat, hingga 17 peluncuran serangan UAV (kendaraan udara tak berawak) mungkin dari wilayah pantai timur Laut Azov," kata Komando Angkatan Udara Ukraina pada Selasa (4/4/2023) pagi melalui aplikasi Telegram. 

Baca Juga

11 Miliarder Paling Aneh di Dunia, Salah Satunya Tak Punya Rumah karena Selalu Berkeliling Dunia

Kepala Administrasi Militer Regional di kota pelabuhan Laut Hitam Odesa, Yuriy Kruk mengatakan wilayah itu dihantam dengan sejumlah drone.

“Akibat kerja sistem pertahanan udara, terjadi kerusakan,” kata Kruk di halaman Facebook pemerintah.

Baca Juga

Permudah Ukraina Perbaiki Armada Perang, Perusahaan Senjata Jerman Buka Bengkel di Rumania

Sayangnya dia tidak merinci tingkat kerusakan yang ditimbulkan atas serangan tersebut.

Sebelumnya, pada Minggu (2/4/2023) malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut situasi militer di sekitar Bakhmut sangat panas. Selama berbulan-bulan, kota itu menjadi medan pertempuran yang paling sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina. 

Baca Juga

Rusia Sebut AS Jadi Dalang di Balik Tekanan Ukraina terhadap Gereja Ortodoks 

“Terima kasih kepada tentara kami yang berjuang di Avdiivka, Maryinka, dan Bakhmut. Terutama Bakhmut, di sana sangat panas.” kata Zelensky dalam pidatonya yang disiarkan lewat video.

Sementara pendiri pasukan tentara bayaran Wagner Group Rusia, Yevgeny Prigozhin, mengatakan pasukannya telah mengibarkan bendera Rusia di gedung pemerintahan di kota itu. Namun tidak ada indikasi dari pejabat Ukraina bahwa Bakhmut telah jatuh ke tangan Rusia.

Baca Juga

Ukraina Kewalahan Hadapi Pasukan Rusia di Bakhmut, Zelensky: Situasinya Panas!

“Dari sudut pandang hukum, Bakhmut telah diambil alih (Rusia). Musuh kini terkonsentrasi di bagian barat,” ungkap Prigozhin, dalam pesan audio yang diunggah lewat akun Telegram layanan persnya.

Editor: Umaya Khusniah