Rusia Sebut AS Jadi Dalang di Balik Tekanan Ukraina terhadap Gereja Ortodoks
 
                 
                MOSKOW, iNews.id - Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Amerika Serikat (AS) berada di belakang tekanan yang dilakukan otoritas Ukraina terhadap sayap Gereja Ortodoks yang berpihak pada Rusia.
"Bukan rahasia lagi rezim Zelensky tidak independen dalam kebijakan anti-klerikalnya. Perpecahan Ortodoks adalah tujuan yang telah lama dicanangkan di Washington," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, Minggu (2/4/2023).
 
                                Gereja Ortodoks Ukraina (UOC) menurut Kiev memiliki hubungan dengan Rusia. UOC menentang perintah penggusurannya dari biara Kiev-Pechersk Lavra di ibu kota pekan lalu.
Sementara pada Sabtu (1/4/2023), pemuka agama Kristen ortodok terkenal Ukraina menjalani tahanan rumah karena dituduh mendukung invasi Rusia. Selain itu, dia juga diwajibkan memakai gelang elektronik.
 
                                        Metropolitan Pavlo harus menjalani tahanan rumah selama 60 hari berdasar hasil sidang pada Sabtu (1/4/2023). Dia dituduh memiliki hubungan dengan Moskow dan mendukung invasi Rusia sehingga memicu perpecahan gereja.