Rusia Tuntut Ukraina Bebaskan Tokoh Kristen Ortodoks Metropolitan Pavlo dari Tahanan Rumah
MOSKOW, iNews.id - Rusia menuntut Ukraina agar membebaskan seorang agama Ortodoks terkemuka, Metropolitan Pavlo dari tahanan rumah. Selain itu, Rusia juga menuntut Ukraina penyediaan perawatan medis yang tepat untuknya.
"Kami sangat khawatir dengan nasib Metropolitan Pavlo, yang diketahui berada di bawah tahanan rumah dan dibelenggu secara elektronik. Dia menjadi seorang martir untuk kepercayaan Ortodoks," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, Rabu (5/4/2023).
Metropolitan Pavlo merupakan kepala biara Kiev-Pechersk Lavra di Kiev tengah. Dia juga merupakan pejabat senior di Gereja Ortodoks Ukraina (UOC).
Otoritas Ukraina menuduh Pavlo sebagai tokoh pro-Rusia dan bekerja sama dengan Moskow. Dia juga dituduh memicu perpecahan agama. Namun tuduhan yang dibantah oleh UOC.
Pengadilan di Kiev menjatuhkan hukuman tahanan rumah selama dua bulan dan memakai gelang elektronik. Selain itu dia dilarang menghadiri kebaktian gereja.
Pavlo menolak semua kasus yang dituduhkan kepadanya. Dia juga menyebut kasus terhadapnya bernilai politis.
Pria berjenggot itu telah tinggal di akomodasi di Kiev-Pechersk Lavra, kompleks biara berusia 980 tahun yang menurut pemerintah harus ditinggalkan gereja. Namun sampai saat ini gerja masih menolak perintah tersebut.
Jaksa Ukraina mengatakan tahanan rumah dan gelang elektroniknya adalah tindakan pencegahan sementara kasus terhadapnya berlanjut.
UOC dituduh memelihara hubungan dengan Gereja Ortodoks Rusia, yang secara terbuka mendukung operasi militer khusus di Ukraina. Gereja Ortodoks Rusia dulunya adalah gereja induk UOC. Tetapi UOC mengatakan telah memutuskan semua ikatan pada Mei 2022.
Editor: Umaya Khusniah