Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tak Kirim Delegasi AS ke KTT G20, Trump Tuduh Afsel Langgar HAM soal Pembunuhan Warga Kulit Putih
Advertisement . Scroll to see content

Sadis, Perempuan Hamil di Afsel Dibunuh lalu Tubuhnya Digantung di Pohon

Rabu, 17 Juni 2020 - 18:50:00 WIB
Sadis, Perempuan Hamil di Afsel Dibunuh lalu Tubuhnya Digantung di Pohon
Tshegofatso Pule ditemukan tewas tergantung di pohon di Johannesburg, Afrika Selatan
Advertisement . Scroll to see content

Saat negara tengah fokus menangani pandemi Covid-19, kekerasan berbasis gender kembali mencuat jadi permasalahan pelik negara di selatan Afrika itu. Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, menyebut fakta tersebut sebagai aib negara.

Ramaphosa mengklaim pemerintahnya sudah berusaha menambah sumber daya untuk menekan kekerasan yang kerap disembunyikan oleh warga tradisional Afrika Selatan.

"Kami mencatat hal menjijikan saat negara ini menghadapi ancaman paling mengerikan dari pandemi Covid-19, ada pria kejam yang mengambil keuntungan dari pelonggaran pembatasan untuk melakukan kekerasan pada perempuan dan anak-anak," demikian pernyataan Ramaphosa dikutip dari BBC, Rabu (17/6/2020).

Dalam sepekan terakhir, setidaknya sudah terjadi tiga pembunuhan sadis pada perempuan dan anak. Selain kasus nyonya Pule, dua kasus lainnya menimpa Naledi Phangindawo (25 tahun) yang ditikam di dekat kota pelabuhan Mossel Bay pada Sabtu lalu. Sebelumnya, ada kasus pembunuhan perempuan muda yang jasadnya dikubur di bawah pohon di Soweto.

Pemerintah Afrika Selatan melansir sebanyak 51 persen perempuan di Afrika Selatan pernah mengalami kekerasan dilakukan oleh orang yang masih memiliki hubungan dengannya.

Presiden Ramaphosa meminta agar perempuan, atau siapapun yang melihat atau mengalami kekerasan berbasis gender berani bersuara.

"Kekerasan berbasis gender tumbuh subur dalam iklim 'keheningan'. Kami melihat, dengan warga tidak berani berbicara, itu bisa melibatkan keluarga atau pribadi dalam kejahatan paling berbahaya ini," lanjutnya.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut