Salat Jumat, Warga Selandia Baru Bikin Dinding Manusia Lindungi Jamaah
CHRISTCHURCH, iNews.id - Kepolisian Selandia Baru bekerja ekstra menyelesaikan penyelidikan di di Masjid An Nur, Christchurch, sehingga tempat ibadah tersebut bisa digunakan kembali untuk Salat Jumat esok hari, sepekan setelah penembakan brutal.
Masjid An Nur merupakan lokasi dengan jumlah korban terbanyak, yakni 42 korban tewas. Satu masjid lain yang menjadi target penembakan adalah Linwood Islamic Center, yakni dengan delapan korban.
Hingga saat ini, polisi belum belum bisa memastikan kapan penyelidikan di Masid An Nur rampung sehingga bisa dibuka kembali, namun segala upaya dilakukan.
Sekalipun masjid belum siap digunakan, Salat Jumat tetap akan diadakan di seberang jalan yakni lapangan Hagley Park.
"Polisi bekerja tanpa henti, kami melakukan segala daya untuk mengumpulkan semua barang bukti yang sesuai di tempat kejadian perkara sehingga kami bisa memastikan muslim bisa kembali ke masjid ini sesegera mungkin," kata seorang juru bicara kepolisian Christchurch, dikutip dari AFP, Kamis (21/3/2019).
Di saat bersamaan, para pekerja mulai merenovasi masjid. Pengerajin kayu dan kaca, tukang kebun, serta petugas karpet memasuki Masjid An Nur untuk mengembalikan kondisi seperti sedia kala.
Hal ini penting untuk menghilangkan trauma atas pembantaian sadis oleh pria 28 tahun Brenton Tarrant yang menyebut dirinya sebagai pengawal supremasi kulit putih.
Sementara itu area sekitar masjid ditutup dan dijaga ketat polisi bersenjata.
Menurut juru bicara itu, pengawalan tersebut untuk memastikan masyarakat muslim bisa dengan tenang kembali ke masjid melaksanakan Salat Jumat.
Imam Masjid An Nur, Gamal Fouda, mengatakan, Salat Jumat tetap akan dilaksanakan meskipun masjid belum bisa dibuka.
"Kami akan salat di sini pada Jumat. Kami tidak akan pernah meninggalkannya (salat) karena akan membuat senang orang-orang yang menyerang kami," kata Gamal, kepada New Zealand Herald.
Imam Masjid Linwood Islamic Center, Alabi Lateef Zirullah, mengatakan, jamaahnya juga akan bergabung dengan Salat Jumat di An Nur.
Seorang warga Christchurch, Jatinder Saggar, membuat undangan kepada masyarakat umum melalui akun Facebook untuk juga hadir saat pelaksanaan Salat Jumat. Sejauh ini dia sudah mendapat 2.600 dukungan di laman Facebook-nya.
Dia mengatakan, orang-orang yang hadir akan diminta membuat dinding manusia untuk melindungi jamaah yang sedang salat.
"Jika masjid tidak dibuka, kami akan membuat lingkaran di seberang masjid di lapangan kriket Hagley Park," katanya.
Perdana Menteri Jacinda Ardern sebelumnya menyerukan kepada warga Selandia Baru untuk mengheningkan cipta selama 2 menit pada Jumat. Selain itu, kumandang azan dari An Nur akan disiarkan langsung secara nasional oleh stasiun radio dan televisi pemerintah sebagai bentuk dukungan bagi masyarakat muslim.
Tak hanya itu, perempuan Selandia Baru juga diminta mengenakan kerudung sebagai tanda solidaritas dan bentuk penghormatan kepada hari Jumat, hari suci umat Islam.
Editor: Anton Suhartono