Sampel Mengandung Asbes, Johnson & Johnson Tarik 33.000 Botol Bedak Bayi di AS
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyatakan pengujian sampel terbaru terjadi saat menguji kandungan asbes pada kosmetik-komestik yang mengandung talk. Pengujian itu dilakukan saat laporan-laporan mulai bermunculan tahun ini.
Pengujian pada sampel bedak Johnson's Baby Powder dari kelompok yang berbeda menunjukkan hasil negatif mengandung asbes, kata FDA seperti dikutip oleh Reuters.
FDA menyebut pihaknya tetap berpegang pada kualitas pengujian dan hasilnya. Badan itu merekomendasikan para konsumen berhenti menggunakan produk yang terkontaminasi.
Penarikan produk secara sukarela itu terbatas hanya pada produk Johnson & Johnson Baby Powder yang diproduksi dan dikirim ke AS pada 2018. Dalam pernyataan persnya, J&J menyatakan pengujian oleh FDA setidaknya sebulan lalu, tidak menemukan asbes dalam talk mereka.
Menurut J&J dalam telekonferensi, pihaknya menerima laporan dari FDA pada 17 Oktober, yang memberitahu tentang temuan asbes. Perusahaan itu sudah memulai penyelidikan dan mengkaji catatan-catatan pembuatan dan mengumpulkan data mengenai distribusi untuk menentukan ke mana saja barang itu dikirim.
J&J bekerja bersama FDA untuk menentukan integritas dari sampel-sampel yang diuji dan validitas hasil tes.
Sejak 2003, talk dalam bedak bayi Johnson’s Baby Powder yang dijual di AS, berasal dari China melalui pemasok Imerys Talkc America, anak perusahaan Imerys SA yang berbasis di Paris. Perusahaan ini juga menjadi tergugat dalam banyak gugatan mengenai talk. Imerys dan J&J menyatakan talk dari China aman.
Editor: Nathania Riris Michico