Saudi Akan Beberkan Bukti Keterlibatan Iran dalam Serangan 2 Fasilitas Minyak
RIYADH, iNews.id - Arab Saudi akan menunjukkan bukti keterlibatan Iran dalam serangan terhadap dua fasilitas minyak Aramco yang terjadi Sabtu pekan lalu.
Sebelumnya Saudi menyebut bahwa senjata Iran ditemukan di lokasi serangan, meski tak menyebutkan siapa yang meluncurkannya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengatakan, pihaknya akan menggelar jumpa pers pada Rabu (18/9/2019) malam waktu setempat untuk mengungkap secara terperinci bukti keterlibatan Iran.
Sebelumnya Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arab Saudi manyatakan akan mengundang para ahli internasional, termasuk dari PBB, untuk ikut menyelidiki serangan yang menyebabkan berkurangnya produksi minyak Saudi hingga lebih dari setelah serta mengurangi pasokan minyak mentah dunia sebesar 5 persen itu.
Penyelidikan awal menunjukkan, senjata buatan Iran digunakan dalam serangan. Namun ada dua spekulasi mengenai lokasi asal drone diluncurkan, yakni dari Yaman, sebagaimana diklaim pemberontak Houthi, serta dari wilayah Irak atau Iran, sebagaimana dilaporkan media Kuwait yang menyebut ada drone yang terbang di wilayah udaranya sebelum fajar atau beberapa saat sebelum ledakan di dua kilang Saudi.
Lebih lanjut kementerian mengungkapkan, serangan itu merupakan buntut dari tindakan permusuhan serupa terhadap dua stasiun pompa minyak Saudi yang diserang 14 Mei 2019. Saat itu pemberontak Houthi merupakan pelakunya.
Tuduhan keterlibatan Iran dalam serangan dua fasilitas minyak Saudi pertama kali disampaikan Menlu Amerika Serikat Mike Pompeo pada akhir pekan. Kemudian pada Senin, intelijen AS merilis bukti gambar satelit yang menunjukkan bahwa serangan datang dari arah Iran atau Irak, bukan Yaman.
Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, serangan terhadap dua fasilitas minyak Aramco merupakan perbuatan orang Yaman.
"Orang-orang Yaman memanfaatkan hak membela diri mereka yang sah, serangan itu merupakan balasan terhadap agresi melawan Yaman selama beberapa tahun," kata Rouhani.
Pemberontak Houthi merupakan kelompok yang bertanggung jawab atas penggulingan pemerintahan sipil Yaman yang sah pada 2015. Dengan bantuan Iran, kelompok Syiah itu memegang kendali Ibu Kota Sanaa.
Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan fasilitas minyak Saudi dan berjanji akan melakukan serbuan lebih besar jika pasukan koalisi yang dipimpin Saudi tak menghentikan serangan serta mencabut blokade.
Editor: Anton Suhartono