Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dipengaruhi Menteri Radikal Israel, Netanyahu Tolak Masuk Anggota Hamas ke Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Sebut 2 Juta Warga Gaza Layak Mati Kelaparan, Menteri Ekstremis Israel Dikecam Uni Eropa

Kamis, 08 Agustus 2024 - 08:52:00 WIB
Sebut 2 Juta Warga Gaza Layak Mati Kelaparan, Menteri Ekstremis Israel Dikecam Uni Eropa
Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich. (Foto: EPA)
Advertisement . Scroll to see content

Sementara Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan, tidak ada pembenaran atas pernyataan Smotrich itu. Dia pun mendesak Pemerintah Israel untuk menarik kembali pernyataan menteri ekstremis zionis itu dan mengutuknya.

Sebelumnya, Smotrich menyatakan bahwa membuat dua juta warga Gaza kelaparan dapat dibenarkan demi membebaskan sejumlah besar tawanan yang ditawan di wilayah Palestina itu.

"Tidak seorang pun di dunia akan membiarkan kita membuat dua juta orang (Gaza) kelaparan, meskipun itu mungkin dibenarkan dan bermoral demi membebaskan para sandera," kata menteri keuangan Israel itu dalam sebuah konferensi awal pekan ini.

"Kami mendatangkan bantuan kemanusiaan karena kami tidak punya pilihan. Kami berada dalam situasi yang membutuhkan legitimasi internasional untuk melancarkan perang ini," ucapnya.

Sejak perang di Gaza pecah pada 7 Oktober, situasi kemanusiaan di wilayah Palestina yang terkepung menjadi begitu mengerikan. Hampir seluruh dari 2,4 juta penduduk di sana mengungsi dan menderita kekurangan pangan.

Perang di Gaza dimulai setelah para pejuang Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, yang menyebabkan tewasnya 1.200 orang, termasuk tentara dan warga sipil zionis. Para pejuang itu juga menangkap 251 orang Israel, yang 111 di antaranya masih ditawan di Gaza, termasuk 39 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

Operasi militer Israel yang sudah 10 bulan berlangsung di Gaza telah menewaskan sedikitnya 39.677 orang, termasuk sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut