Sebut Sanksi dari AS kepada Rusia Belum Cukup, Zelensky Berharap Dukungan China
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Volodymyr Zelensky berharap China mau mendukung Ukraina terkait perang dengan Rusia. Dia menyesalkan sejauh ini China belum mengecam bahkan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia yang menginvasi negaranya sejak 24 Februari.
Dalam wawancara dengan Fox News, Jumat (1/4/2022), Zelensky mengatakan sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain terhadap Rusia masih perlu ditambah.
Pada kesempatan lain, Sabtu (2/4/2022), Zelensky mengatakan situasi perang di negaranya belum menurun, meskipun kedua negara mencapai kemajuan signifikan dalam pembicaraan damai di Turki.
Disebutkan, Rusia hanya menggeser pasukannya menjauh dari Ibu Kota Kiev, bukan benar-benar menarik militer. Pasukan Rusia dikerahkan ke wilayah lain untuk menyiapkan serangan baru, sesuai fokus selanjutnya.
Menurut Zelensky, situasi negaranya tetap sangat berat setelah terlihat tanda-tanda Rusia mempersiapkan serangan baru di wilayah Donbass dan Kota Kharkiv.
Sebelumnya kota di Rusia yang berbatasan dengan Ukraina, Belgorod, mendapat serangan udara. Pusat logistik berisi depot bahan bakar terbakar hebat akibat serangan udara. Rusia menuduh militer Ukraina berada di balik serangan itu, namun dibantah.
Serangan tersebut menghancurkan beberapa tangki bahan bakar yang kemungkinan akan memengaruhi pasokan logistik kepada pasukan Rusia di Ukraina.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan insiden itu bisa membahayakan pembicaraan damai Ukraina-Rusia yang dilanjutkan pada Jumat melalui tautan video. Rusia juga akan memperkuat perbatasan di wilayah barat.