Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu
Advertisement . Scroll to see content

Secercah Harapan, Ukraina dan Rusia Sepakat Negosiasi

Sabtu, 26 Februari 2022 - 11:43:00 WIB
Secercah Harapan, Ukraina dan Rusia Sepakat Negosiasi
Ukraina dan Rusia sepakat negosiasi (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KIEV, iNews.id - Pemerintah Rusia dan Ukraina mengisyaratkan akan bernegosiasi. Ini menjadi secercah harapan di tengah semakin sengitnya pertempuran kedua pihak, bahkan mungkin dalam hitungan hari Rusia bisa merebut Ibu Kota Kiev.

Juru Bicara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Sergii Nykyforov, mengunggah pesan di media sosial, perwakilan dari negaranya dan Rusia akan berkonsultasi pada Sabtu (26/2/2022) untuk membahas waktu dan tempat pembicaraan.

Kremlin sebelumnya menawarkan kepada Ukraina untuk bertemu di Minsk, Belarusia. Pernyataan itu disampaikan setelah Ukraina menyatakan kesediaan untuk membahas. Belarusia dianggap sebagai negara netral. Sementara itu Ukraina mengusulkan Warsawa, Polandia, sebagai tempat pertemuan. Perbedaan pendapat soal lokasi pertemuan ini yang masih akan dibahas.

"Ukraina telah dan tetap siap untuk berbicara tentang gencatan senjata dan perdamaian. Kami menyetujui usul Presiden Federasi Rusia (negosiasi)," kata Nykyforov, di Facebook, seperti dilaporkan kembali Reuters.

Sementara itu Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price mengatakan, tawaran Rusia untuk negosiasi adalah upaya diplomasi 'laras senjata'. Dia menegaskan Rusia harus menghentikan bombardir Ukraina jika serius ingin negosiasi.

Menurut dia, tawaran negosiasi tersebut sangat kontras dengan kondisi di lapangan serta retorika yang disampaikan Presiden Vladimir Putin kepada kelompok-kelompok di Ukraina, termasuk seruan kudeta militer terhadap pemimpin mereka.

Sementara itu perlawanan terus diberikan pasukan Ukraina, bahkan warga sipil. Kementerian Pertahanan Ukraina mengajarkan warga membuat bom Molotov untuk mengusir pasukan Rusia. 

Sejak Jumat malam hingga Sabtu terdenagr mendengar tembakan artileri serta persenjataan berat di bagian barat Kiev. Suara artileri tampaknya agak jauh dari pusat kota.

Sementara itu Zelensky sempat merekam dirinya serta para pembantu dekat yang melihat-lihat jalanan ibu kota. Dia bersumpah untuk mempertahankan kemerdekaan Ukraina.

"Malam ini, mereka akan melancarkan serangan. Kita semua harus paham apa yang menunggu kita. Kita harus bertahan malam ini. Nasib Ukraina sedang diputuskan sekarang," katanya, dalam rekaman video yang diunggah di Telegram. 

Di Moskow, Presiden Vladimir Putin menuduh militer dan kelompok nasionalis menjadikan warga sipil sebagai tameng.

"Saya sekali lagi mengimbau personel militer angkatan bersenjata Ukraina, jangan biarkan neo-Nazi dan (nasionalis radikal Ukraina) menggunakan anak-anak, istri, dan orangtua sebagai tameng manusia. Rebutlah kekuasaan dengan tangan Anda," kata Putin, dalam pernyataannya di televisi bersama Badan Keamanan Rusia. 

Putin sejak awal menegaskan akan melucuti militer dan "denazifikasi" kepemimpinan Ukraina sebagai alasan utama menyerang Ukraina. 

Dia menuduh Ukraina membantai atau melakukan genosida warga Rusia asli yang tinggl di Ukraina timur. Ukraina serta negara Barat menepis tuduhan dan menyebutnya sebagai propaganda tak berdasar.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut