Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah NATO dan Keterlibatannya dalam Perang, dari Irak sampai Afghanistan

Jumat, 20 Mei 2022 - 14:57:00 WIB
Sejarah NATO dan Keterlibatannya dalam Perang, dari Irak sampai Afghanistan
Sejarah NATO dan keterlibatan perang (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Sepanjang misi, NATO dan sekutu telah membunuh dua presiden di Timur Tengah, yakni Saddam Hussein dan Muamar Khadafi.

Saddam merupakan aktor utama dalam meledaknya Perang Teluk. Apalagi, Saddam secara sembunyi-sembunyi menyiapkan anaknya, Qusay, untuk menggantikan dirinya. Hal tersebut membuat NATO dan para sekutunya geram sehingga membuat rencana menjatuhkannya. Dia kemudian dihukum gantung pada Desember 2006 di Irak. 

Nasib serupa dialami Khadafi. Pemimpin Libya itu berhasil menjadikan negaranya sebagai negara makmur dan kaya dalam waktu singkat. Dia menggunakan penghasilan yang didapat dari minyak Libya untuk kesejahteraan rakyatnya. Beberapa sektor seperti pendidikan, perumahan, listrik, dan kesehatan mendapat subsidi gratis darinya. 

Menjadi pemimpin paling lama sepanjang sejarah Libya, Khadafi dituduh sebagai diktator kejam oleh NATO.

NATO dan kelompok penentang pemerintah menyerang pemimpin Libya itu. Awalnya, mereka melakukan pengeboman pada Maret dan Oktober 2011 di Libya. Setahun setelahnya, Khadafi terbunuh. 

Kemudian, negara-negara anggota NATO memperbutkan ladang minyak di Libya yang dipandang juga sebagai sumber emas karena menggiurkan. Mereka juga harus berebut dengan para pembelot Libya yang ikut menggulingkan Khadafi. 

NATO juga terlibat dalam perang Afghanistan. Ini bermula dari serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat yang menewaskan sekitar 4.000 orang. AS menuduh Al Qaeda sebagai pelakunya yang bersembunyi di Afghanistan.

Pada 7 Oktober 2001 pasukan AS memulai serangan udara dengan menyerang pasukan Al Qaeda dan Taliban. Sejumlah kecil pasukan khusus AS dan agen CIA menyelinap ke Afghanistan untuk mengarahkan kampanye pengeboman dan membantu pasukan oposisi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut