Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Masih Yakin Arab Saudi Akan Berdamai dengan Israel
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Perluasan Masjidil Haram, dari Kekhalifahan Abbasiyah hingga Raja Salman

Senin, 17 Juni 2024 - 06:05:00 WIB
Sejarah Perluasan Masjidil Haram, dari Kekhalifahan Abbasiyah hingga Raja Salman
Masjidil Haram mengalami perluasan secara signifikan sejak kekhalifahan Abbasiyah hingga Raja Salman (Foto: SPA)
Advertisement . Scroll to see content

Pada 1398 H, Mataf diperluas hingga bentuknya seperti saat ini . Marmer tahan panas yang diimpor dari Yunani menghiasi lantai, menambah kenyamanan jemaah. 

Perluasan ini juga melibatkan relokasi mimbar dan makbariyah (platform atau tribun yang ditinggikan di masjid tempat muazin), memperluas ruang bawah tanah Sumur Zamzam dengan pintu masuk di dekat tepi masjid menghadap Ma'saa, memasang keran untuk memudahkan akses terhadap air minum.

Kemudian pada 1406 H, lantai yang termasuk dalam perluasan pertama di Saudi dilapisi marmer yang sejuk dan tahan panas, sehingga semakin meningkatkan kenyamanan jemaah.

Dedikasi melayani jamaah haji dilanjutkan dengan peletakan batu pertama ekspansi yang kedua pada 1409 H dan selesai pada 1411 H. Fase ini mencakup halaman luas di sekitar masjid, dilapisi marmer tahan panas dan sejuk, diberi lampu penerangan, dan dilengkapi peralatan tambahan untuk ruang shalat. Halaman-halaman ini mencakup area seluas 88.000 meter persegi.

Peningkatan lebih lanjut menyusul. Pada 1415 H, area Safa di lantai satu diperluas untuk memperlancar arus jemaah yang melakukan sa'i, berlari kecil antara bukit Safa dan Marwa. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 1418 H, dibangunlah Jembatan Al Raqubah yang menghubungkan atap Masjidil Haram dengan kawasan Al Raqubah sehingga memudahkan akses keluar masuk atap.

Perluasan paling signifikan dalam sejarah Masjidil Haram terjadi pada 1432 H. Proyek ambisius ini secara signifikan meningkatkan kapasitas masjid untuk menampung 1,85 juta jemaah. Perluasan tersebut termasuk melipatgandakan kapasitas Mataf sehingga memungkinkan 150.000 orang melakukan Tawaf setiap jam. Perluasan ini mencakup sistem suara, pencahayaan, dan pendingin udara yang canggih.

Mengikuti tradisi pendahulunya, Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mengantarkan era baru perluasan Masjidil Haram dengan diresmikannya lima proyek besar pada 1436 H. Proyek-proyek itu termasuk perluasan bangunan utama, alun-alun tambahan, terowongan pejalan kaki, dan jalan lingkar baru. Komitmen terhadap perbaikan tercermin dari semakin banyaknya jemaah yang mengunjungi Masjidil Haram.

Data Badan Umum Statistik Arab Saudi mengungkap, sejak sensus dimulai pada 1390 H, lebih dari 100 juta jemaah menunaikan ibadah haji dan umrah hingga tahun 1444 H.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut