Sejarah Shut Down Pemerintah AS, Paling Banyak Ronald Reagan

WASHINGTON, iNews.id - Istilah government shutdown atau penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) kerap muncul setiap kali Kongres gagal mencapai kesepakatan rancangan anggaran. Teranyar, pemerintahan Presiden Donald Trump mengalami shut down mulai Rabu (1/10/2025) setelah Senat gagal menyepakati rancangan anggaran pemerintah federal.
Partai Republik tidak memiliki cukup suara untuk meloloskan rancangan anggaran yang dibutuhkan pemerintah. Republik menguasai 53 kursi Senat, sementara suara yang dibutuhkan untuk meloloskan rancangan anggaran 60. Sementara Partai Demokrat menolak rancangan anggaran Republik.
Kondisi ini membuat sebagian lembaga federal menghentikan operasinya, sementara ratusan ribu pegawai negeri sipil (PNS) terpaksa dirumahkan tanpa gaji atau tetap bekerja tanpa bayaran. Fenomena ini bukan hal baru. Shut down telah terjadi berulang kali dalam sejarah modern AS, dengan dampak signifikan pada politik, ekonomi, dan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Konsep shut down bermula pada 1980-an ketika Kantor Pengacara Umum (Attorney General) menafsirkan Undang-Undang Anti-Defisiensi (Antideficiency Act). UU ini melarang lembaga pemerintah melakukan pengeluaran tanpa persetujuan anggaran dari Kongres. Sejak saat itu, jika Kongres dan Presiden gagal menyetujui anggaran tepat waktu, maka operasional sebagian lembaga federal harus dihentikan.
Reagan menghadapi shut down pendek, namun yang terbanyak dibandingkan presiden lain setelahnya. Shut down berlangsung 1 sampai 3 hari, akibat perselisihan anggaran dengan Kongres Demokrat.
Pemerintahan Reagan mengalami delapan kali shut down mulai dari 21-22 Novermber 1981 hingga yang terakhir 19 Desember 1987.
Shut down pada masa pemerintahan Gorge HW Bush berlangsung sekali yakni selama 2 hari akibat perdebatan pajak dan pengeluaran sosial.
Salah satu shut down paling terkenal. Konflik antara Presiden Clinton dengan Ketua DPR Newt Gingrich (Partai Republik) menyebabkan dua kali shut down dengan durasi total 27 hari. Ribuan pegawai federal dirumahkan, layanan publik terganggu, dan popularitas Partai Republik menurun.
Shut down selama 16 hari terjadi karena perdebatan terkait pendanaan Affordable Care Act (Obamacare). Dampaknya diperkirakan menelan biaya miliaran dolar bagi ekonomi AS.
Shut down pada periode pertama pemerintahan Trump menjadi yang terpanjang dalam sejarah AS, yakni selama 35 hari. Pemicu utamanya adalah perdebatan mengenai dana pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko. Sekitar 800.000 pegawai federal tidak menerima gaji selama periode itu.
Kemudian di periode kedua, shut down terulang akibat perbedaan sengit Partai Republik dan Partai Demokrati soal isu imigran.