Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta Alami Trauma Akustik, Apa Itu? 
Advertisement . Scroll to see content

Sejumlah Ledakan Kuat Hantam Ukraina Tengah, Dampak Belum Diketahui

Senin, 05 Desember 2022 - 09:10:00 WIB
Sejumlah Ledakan Kuat Hantam Ukraina Tengah, Dampak Belum Diketahui
Bangunan-bangunan di Kota Zaporizhzhia, Ukraina, akibat serangan udara Rusia pada Minggu (9/10/2022) pagi. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KIEV, iNews.id – Beberapa ledakan kuat menghantam Kota Kryvyi Rih di Ukraina Tengah. Hal itu diungkapkan oleh pejabat kota setempat, Oleksandr Vilkul, Senin (5/12/2022).

“Ada beberapa ledakan kuat di Kota Kryvyi Rih. Dampaknya masih dipelajari,” ungkap Vilkul di Telegram, dini hari waktu setempat.

Sebelumnya pada Minggu (4/12/2022) malam, media Ukraina melaporkan sejumlah ledakan di Kota Zaporizhzhia yang dikuasai pasukan Kiev. Sirene peringatan serangan udara pun meraung-raung di wilayah tersebut.

Anggota Dewan Pemerintahan Daerah Zaporizhzhia, Vladimir Rogov mengatakan, serangan Rusia menyasar peralatan militer dan gudang amunisi Ukraina di Zaporizhzhia pada malam itu.

Peringatan serangan udara diberlakukan tak lama selepas tengah malam di wilayah Ukraina Poltava, Dnipropetrovsk, Sumy, dan Kharkiv. Menurut data serangan udara dari Kementerian Transformasi Digital Ukraina, peringatan serupa juga diterapkan di sebagian Wilayah Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina, Kherson, Donetsk, dan Luhansk. 

Rusia secara intensif melancarkan serangan presisi terhadap infrastruktur Ukraina sejak 10 Oktober lalu, atau dua hari pascaserangan militer Kiev di Jembatan Krimea. Awal bulan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, sekitar 40 persen infrastruktur energi di negaranya telah rusak akibat serangan Moskow tersebut. 

Hal itu menyebabkan pemadaman massal di seluruh negeri. Menyusul serangkaian serangan lain Rusia pada 15 November, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan bahwa sekitar 50 persen infrastruktur energi di negaranya telah rusak.

Rusia melancarkan agresi militer—yang oleh Moskow disebut sebagai operasi militer khusus—di Ukraina pada 24 Februari. Tindakan itu diambil Rusia setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan Moskow untuk membela diri dari serangan pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina. Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khususnya adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina. 

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut