Sekjen PBB Sambut Baik Penurunan Ketegangan di Idlib Suriah
DAMASKUS, iNews.id - Sekjen PBB Antiono Guterres menyambut baik kesepakatan yang dicapai antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menciptakan zona penyangga demiliterisasi di wilayah Idlib, Suriah, Senin (17/9/2018).
Sekjen PBB menyebut kesepakatan itu akan mencegah operasi militer berskala besar dan meringankan penderitaan sekitar tiga juta warga sipil.
"Sekjen PBB mengimbau semua pihak di Suriah untuk bekerja sama dalam melaksanakan perjanjian itu dan memastikan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan di semua bidang lewat jalur sesingkat mungkin," kata Antonio Guterres, seperti dilaporkan AFP, Rabu (19/9/2018).
Putin dan Erdogan sepakat untuk membuat zona penyangga sejauh 15 hingga 20 kilometer di dalam wilayah yang sudah de-eskalasi.
Putin mengatakan, pasukan Rusia dan Turki akan memberlakukan zona demiliterisasi, yang hendak menyingkirkan senjata berat pemberontak dan menarik mundur semua pejuang radikal dari Idlib, termasuk Front teroris Al Nusra, pada pertengahan Oktober.
PBB sudah menyampaikan peringatan mengenai Idlib selama beberapa pekan, memperingatkan terjadinya bencana kemanusiaan jika Pemerintah Suriah melanjutkan rencananya untuk membersihkan kubu pertahanan terahir para pemberontak.
PBB memperkirakan, sekitar 15.000 pejuang berada di antara penduduk sipil.
Lebih dari satu juta penduduk Idlib mengungsi di bagian lain Suriah dan menyelamatkan diri di zona de-eskalasi.
Turki, yang sudah menampung lebih dari 3 juta pengungsi Suriah, khawatir akan ada eksodus besar-besaran ke wilayahnya jika Idlib diserang.
"Tentu saja, semua orang, terutama 3 juta warga sipil di Idlib, ingin tahu berapa lama perjanjian ini akan bertahan," kata pimpinan badan kemanusiaan PBB, Mark Lowcock.
"Apakah ini hanya pengaturan sementara atau bisakah menjadi dasar di mana ancaman serangan militer besar-besaran terhadap Idlib dihentikan secara permanen?" ujarnya.
Editor: Nathania Riris Michico