Sekolah di Kamerun Diserang Kelompok Bersenjata, 8 Siswa Tewas
Kedua wilayah itu menjadi pusat konflik melibatkan separatis yang mengincar tentara pemerintah serta menuntut penutupan kantor pemerintah daerah serta sekolah.
Bentrokan telah merenggut lebih dari 3.000 nyawa serta memaksa lebih dari 700.000 orang mengungsi dari rumah mereka sejak 2017.
Pada awal September, tentara melancarkan operasi terakhir melawan militan di Barat Laut. Serangan ini kemungkinan sebagai balasan dari separatis.
Gerakan separatis menjadi lebih radikal dan mengganti nama wilayah itu menjadi Republik Ambazonia yang tidak pernah diakui secara internasional. Strategi mereka di antaranya memboikot sekolah.
"Pemerintah dan masyarakat sipil Anglophone melakukan banyak tekanan kepada kelompok separatis untuk mengizinkan anak-anak mereka kembali ke sekolah dan beberapa yang telah ditutup dalam beberapa tahun terakhir mulai melanjutkan kelas lagi," kata analis senior Kelompok Krisis Internasional (ICG) Kamerun, Arrey Elvis Ntui.