Selandia Baru Putuskan Hubungan dengan Myanmar Pascakudeta Militer
WELLINGTON, iNews.id - Selandia Baru memutuskan hubungan dengan Myanmar terkait kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi.
Perdana Menteri Jacinda Ardern, dalam konferensi pers pada Selasa (9/2/2021), mengatakan, pemerintahannya akan menangguhkan semua hubungan tingkat tinggi di bidang politik dan militer dengan Myanmar.
Negaranya juga akan memberlakukan larangan perjalanan bagi para pemimpin militer Myanmar serta memastikan program bantuan ke negara itu tidak mencakup proyek-proyek terkait dengan pemerintahan militer.
Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta dalam dalam pernyataan terpisah mengatakan, negaranya tidak mengakui keabsahan pemerintahan yang dipimpin militer. Dia juga mendesak Myanmar militer segera membebaskan semua pemimpin politik yang ditahan serta memulihkan kembali pemerintahan sipil.
Militer Myanmar menggulingkan Aung San Suu Kyi pada Senin pekan lalu setelah lebih dulu menangkapnya. Setelah itu militer mengumumkan keadaan darurat nasional serta pengambilalihan kekuasaan.
Militer menunjuk Panglima Angkatan Bersenjata Min Aung Hlain menjadi pemimpin selama pemerintahan baru belum terbentuk.
Unjuk rasa pecah di penjuru Myanmar sejak 4 hari terakhir menentang kudeta militer. Sebagai respons, pemerintahan Min memberlakukan jam malam dan membatasi perkumpulan warga tak lebih dari lima orang.
Editor: Anton Suhartono