Senat AS Akhirnya Restui Penjualan Rudal ke Arab Saudi untuk Tangkal Serangan Houthi
WASHINGTON, iNews.id - Senat Amerika Serikat (AS) menolak resolusi yang melarang penjualan rudal udara ke udara serta persenjataan lain ke Arab Saudi. Resolusi tersebut diusulkan politikus Partai Republik Rand Paul dan Mike Lee serta dari Demokrat Bernie Sanders. Hasil voting menunjukkan, 67 Senator menentang resolusi melawan 30 yang mendukung.
Sebelumnya Departemen Luar Negeri AS, para pemimpin Senat, serta komisi urusan luar negeri DPR menyetujui penjualan paket senjata mencakup rudal udara ke udara jarak menengah atau AMRAAM 280 AIM-120C-7/C-8, 596 unit LAU-128 Missile Rail Launchers (MRL), serta peralatan dukungan lainnya. Rudal-rudal itu diproduksi Raytheon Technologies.
Pemerintahan Biden mengatakan sebelum sidang Senat sangat menentang resolusi tersebut.
Beberapa politisi AS mengkritik Arab Saudi terkait keterlibatannya dalam perang Yaman, konflik yang menimbulkan bencana kemanusiaan terburuk di dunia. Para politisi AS mendesak pertanggungjawaban para pemimpin Saudi atas penggunaan senjata yang dibeli tersebut.
"Mengekspor lebih banyak rudal ke Arab Saudi tidak berguna apa apa selain melanjutkan konflik dan menuangkan lebih banyak bensin ke api yang sudah mengamuk," kata Sanders, dalam pidato yang menjelaskan ketidaksetujuannnya dengan resolusi.
Sementara itu politisi yang mendukung resolusi menegaskan, pemerintahan Joe Biden melarang penjualan senjata ke Arab Saudi untuk menyerang, melainkan hanya untuk bertahan.
"Saya sepenuhnya setuju dengan perlunya meminta pertanggungjawaban kepemimpinan Saudi atas berbagai tindakan, tapi saya juga percaya penting bagi mitra keamanan kami untuk mengetahui bahwa kami akan menjunjung tinggi komitmen tersebut," kata Senator dari Demokrat yang juga ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, Bob Menendez.
Arab Saudi membutuhkan sistem pertahanan untuk menangkal serangan-serangan dari pemberontak Houthi yang belakangan ini semakin gencar. Pada Senin lalu, pemberontak yang didukung Iran itu melancarkan puluhan serangan rudal balistik serta drone berbahan peledak ke berbagai lokasi penting, seperti pangkalan militer di Riyadh dan fasilitas minyak Aramco di Jeddah.
Editor: Anton Suhartono