Setelah Putin, 2 Komandan Perang Rusia di Ukraina Diburu Pengadilan Kriminal Internasional

Informasi rinci mengenai serangan serta kemungkinan adanya korban dirahasiakan untuk melindungi saksi serta mengamankan penyelidikan yang sedang berlangsung.

Baca Juga

Beranikah AS Menangkap Vladimir Putin jika Diminta ICC? Ini Kata Menlu Blinken

Konvensi Jenewa dan protokol tambahan yang dibentuk oleh ICC menyatakan, pihak-pihak yang terlibat dalam konflik militer harus membedakan antara objek sipil dan sasaran militer.

Jaksa ICC berharap serangan tersebut tidak hanya sebagai kejahatan perang namun juga kejahatan terhadap kemanusiaan. Mereka menjelaskan serangan tersebut adalah bagian dari kebijakan pemerintah untuk melakukan serangan lebih luas terhadap penduduk sipil.

Dua komandan Rusia bukan yang pertama hendak ditangkap. Pada Maret 2023, Presiden Vladimir Putin serta lembaga perindungan anak Maria Lvova-Belova juga diburu atas tuduhan kejahatan perang terkait penculikan anak-anak Ukraina.

Kremlin menganggap surat perintah tersebut keterlaluan. Rusia menyangkal telah melakukan kejahatan perang di Ukraina serta menolak surat perintah penangkapan ICC seraya menganggapnya bagian dari kampanye Barat untuk mendiskreditkan Rusia.

Para pejabat Rusia juga mengatakan surat perintah ICC  tak berdampak besar di dunia nyata. Ini bisa dilihat dari tidak ada pejabat senior Amerika Serikat (AS) yang diadili atas tuduhan kejahatan perang di Irak atau Afghanistan.

Editor: Anton Suhartono