Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BSU Ketenagakerjaan Cair Lagi di November 2025? Cek Status Penerima agar Tak Terlewat
Advertisement . Scroll to see content

Sisi Gelap di Balik Kemewahan Dubai UEA, Mirisnya Kehidupan Buruh Migran

Minggu, 13 Februari 2022 - 09:23:00 WIB
Sisi Gelap di Balik Kemewahan Dubai UEA, Mirisnya Kehidupan Buruh Migran
Sisi gelap di balik kemewahan Dubai, salah satunya kondisi puluhan ribu pekerja migran yang memprihatinkan (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Para pekerja migran di Sonapur umumnya berasal dari India, Bangladesh, India, China, dan Pakistan. Lantas bagaimana mereka bisa terjebak? Awalnya mereka dijanjikan mendapat pekerjaan dengan gaji tinggi, namun sesampainya di sana tak sesuai harapan. Bahkan para pemula harus rela menerima gaji yang setelah dikonversi sekitar Rp2,7 juta per bulan. Sisa bayaran biasanya untuk membayar agensi yang memberangkatkan mereka.

Begitu tiba di Dubai, seluruh dokumen keimigrasian dan perjalanan, termasuk paspor, disita oleh pengguna jasa kemudian mereka diarahkan ke Sonapur. Para pekerja diberi akomodasi oleh perusahaan yakni kamar berukuran kecil yang bisa diisi 6 sampai 8 orang.

Untuk menunjang kehidupan di Dubai, tidak sedikit dari mereka yang mencari sampingan dengan membuka warung makanan di malam hari.

Sebenarnya Artikel 25 Undang-Undang Dasar UEA mengamanatkan perlakuan sederajat terhadap semua warga negara tanpa memandang ras, kebangsaan, kepercayaan, atau status sosial.  Namun data Human Right Watch mengungkap, sebagian besar dari 250.000 buruh migran di Dubai tinggal dalam kondisi sangat memprihatinkan.

Disebutkan mereka tinggal hingga 8 orang dalam satu kamar sempit. Di samping itu, dengan gaji yang minim, mereka masih harus mengirim uang kepada keluarga di negara asal.

Dalam kejadian pada 21 Maret 2006, pekerja konstruksi Burj Khalifa melakukan protes atas buruknya kondisi kerja dengan merusak fasilitas seperti mobil, komputer, serta alat-alat konstruksi.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut