Situasi di Medan Perang Genting! Zelensky Batalkan Semua Kunjungan Luar Negeri
KIEV, iNews.id – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menunda semua kunjungannya ke luar negeri. Keputusan itu menyusul situasi di medan perang yang terus memburuk pada Rabu (15/5/2024) ini.
“Volodymyr Zelenskiy telah menginstruksikan agar semua acara internasional yang dijadwalkan dalam beberapa hari mendatang ditunda dan tanggal baru dikoordinasikan,” tulis Juru bicara Zelensky, Sergiy Nykyforov, di Facebook.
Menurut dia, Ukraina sedang berusaha memadamkan serangan di Provinsi Kharkiv, sambil mempertahankan garis pertahanan terhadap serangan utama Rusia di wilayah timur Donbas dan menjaga potensi serangan baru di perbatasan.
Sebelumnya, pasukan infanteri Rusia dilaporkan telah memasuki Kota Vovchansk di Provinsi Kharkiv. Kota itu hanya berjarak 5 km dengan perbatasan Rusia di timur lautnya.
Penguasaan Vovchansk bakal menjadi pencapaian paling signifikan bagi Rusia sejak mereka melancarkan serangan ke Provinsi Kharkiv pada Jumat (10/5/2024) lalu. Dengan membuka front baru, pasukan Rusia akan memaksa Kiev untuk segera mengirimkan bala bantuan ke daerah itu.
Serangan di Vovchansk itu membuat pasukan Ukraina kehilangan keseimbangan dan dinilai Zelensky berpotensi menjadi serangan skala besar Rusia dalam beberapa minggu mendatang. Apalagi, Moskow secara perlahan-lahan mulai menguasai wilayah timur Ukraina itu.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Ukraina, Dmytro Lazutkin menuturkan, sejumlah kelompok infanteri Rusia telah memasuki Vovchansk. Menurut para analis militer, kota itu perlu direbut oleh Moskow untuk melanjutkan serangan ofensifnya lebih dalam lagi di Provinsi Kharkiv, Ukraina.
Menurut laporan, polisi Ukraina masih tetap berada di Vovchansk dan terus mengevakuasi warga. Hampir 8.000 orang telah dievakuasi dari Vovchansk dan daerah perbatasan sejak serangan Rusia dimulai pada Jumat lalu.
Pejabat Ukraina mengklaim serangan tentara Moskow ke timur laut negara mereka tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap Kota Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina yang berpenduduk 1,3 juta jiwa.
Editor: Ahmad Islamy Jamil