Sosok Ayesha Farooq, Pilot Jet Tempur Perempuan Pertama Pakistan Dikaitkan dengan Perang India
Sebagai pilot aktif, Ayesha menjalani kehidupan yang keras dan disiplin. Setiap harinya diisi dengan latihan fisik, simulasi penerbangan, serta misi patroli. Ia pernah menyatakan bahwa di dalam kokpit, satu-satunya hal yang membedakan seseorang adalah keterampilan, bukan jenis kelamin.
Hingga kini, Angkatan Udara Pakistan memiliki 316 personel perempuan, namun hanya lima di antaranya yang memenuhi syarat menerbangkan jet tempur. Dari jumlah itu, Ayesha Farooq adalah satu-satunya yang telah dinyatakan layak dan siap untuk bertempur dalam situasi nyata.
Pencapaian Ayesha bukan hanya membanggakan negaranya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi perempuan di seluruh Asia Selatan, di mana keterlibatan perempuan dalam militer, khususnya di lini tempur, masih sangat terbatas.
Dalam sebuah wawancara, Ayesha pernah mengatakan, "Kita memikul beban yang sama di pundak dan berdiri di tanah yang sama."
Pernyataan ini menggambarkan semangat kesetaraan yang ia perjuangkan di lingkungan militer yang kerap didominasi laki-laki.
Sosok Ayesha Farooq, pilot jet tempur perempuan pertama Pakistan, adalah bukti nyata bahwa keberanian dan kompetensi tidak mengenal batas gender. Terlepas dari keterlibatannya dalam insiden jatuhnya jet tempur India, Ayesha tetap menjadi ikon nasional yang menginspirasi, membuka jalan bagi generasi perempuan berikutnya untuk berkarya di dunia militer dan pertahanan negara.
Editor: Anton Suhartono