Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Beri Hadiah Perdamaian untuk Trump, FIFA Disorot soal Genosida Israel di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Sosok Mary Ann Wright, Mantan Perwira Militer AS yang Ikut Armada Freedom Flotilla Menembus Gaza

Selasa, 07 Oktober 2025 - 11:09:00 WIB
Sosok Mary Ann Wright, Mantan Perwira Militer AS yang Ikut Armada Freedom Flotilla Menembus Gaza
Mary Ann Wright pernah berlayar bersama kapal Mavi Marmara dalam misi serupa pada 2010 (Foto: Anadolu)
Advertisement . Scroll to see content

ISTANBUL, iNews.id - Salah satu peserta misi kemanusiaan Gaza yang berupaya menembus blokade Israel di Gaza, Freedom Flotilla Coalition (FFC), adalah mantan perwira militer Amerika Serikat (AS), Mary Ann Wright. Dia ikut serta dalam beberapa armada FFC menuju Gaza sejak 2010.

Armada FFC yang diinisiasi Turki mulai berlayar lagi ke Gaza guna melanjutkan misi puluhan kapal Global Sumud Flotilla (GSF) ditangkap pasukan Israel.

Wright merupakan mantan kolonel yang pernah menjadi diplomat AS. Baginya, mengikuti misi armada flotilla untuk menembus Gaza bukan yang pertama. Dia juga ikut berlayar bersama kapal Mavi Marmara dalam misi serupa pada 2010. Saat itu beberapa aktivis internasional gugur akibat serangan Israel.

"Kapal-kapal akan terus beroperasi hingga blokade dicabut, hingga Palestina merdeka," ujarnya, kepada Anadolu, dikutip Selasa (7/10/2025).

Menurut Wright,  misi harus terus berlanjut meski mengalami kemunduran. Lebih dari itu, kata dia, misi ini sebagai kewajiban untuk melawan genosida Israel di Gaza.

"Hanya karena satu kapal dan armada sebelumnya ditahan, bukan berarti kita berhenti," ujarnya.

Mantan perwira Angkatan Darat yang mengundurkan diri dari peran diplomatik AS pada 2003 sebagai protes atas perang di Irak itu pertama kali mengunjungi Gaza sejak 2009.

Selama beberapa kali mengunjungi Gaza, Wright menyaksikan sendiri kehancuran dan dampak kebrutalan Israel.

"Kemudian saya mendengar tentang kapal-kapal yang berangkat ke Gaza, berusaha menuju Gaza," ujarnya, seraya menambahkan bahwa misi-misi tersebut merupakan tanggung jawab moral.

Misi kapal Conscience bersama sembilan armada lain yang berangkat di bawah bendera FFC beberapa bulan lalu merupakan bentuk dari tanggung jawab moralnya. Kemudian misi GSF melanjutkannya meski belum berhasil menembus Gaza. 

Kapal Conscience diserang oleh drone Israel di perairan Malta saat itu, sehingga tak bisa melanjutkan pelayaran. Wright berada di dalamnya saat serangan terjadi.

"Semuanya sangat penting secara moral bagi kita sebagai warga dunia, sehingga kita menentang keterlibatan pemerintah kami dalam genosida Israel di Gaza,” ujarnya.

Warga AS, tegas Wright, harus meneriakkan, "Menolak genosida, menolak pembersihan etnis".

Wright menegaskan, pemerintah AS telah secara jelas terlibat dalam genosida.

Dia juga menyebut serangan Israel terhadap GSF di perairan internasional sebagai pelanggaran hukum internasional. Perbuatan tentara Zionis itu merupakan bentuk intervensi ilegal karena menangkap para aktivis di perairan internasional. Apa yang dilakukan tentara Israel adalah menculik para aktivis karena membawa para.aktivis ke tempat yang tidak mereka inginkan untuk dikunjungi.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut