MADRID, iNews.id – Bom tandan tidak boleh dikirim untuk membantu Ukraina dalam kondisi apa pun. Pandangan tersebut diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Spanyol, Margarita Robles, akhir pekan ini, sehari setelah Amerika Serikat mengumumkan bakal memasok senjata semacam itu kepada Kiev untuk melawan pasukan Rusia.
“Spanyol, berdasarkan komitmen tegas yang dimilikinya dengan Ukraina, juga memiliki komitmen tegas bahwa senjata dan bom tertentu tidak dapat dikirim dalam keadaan apa pun,” kata Robles kepada wartawan di Madrid, Sabtu (8/7/2023).
Hamas Tunda Penyerahan Jasad Sandera karena Israel Langgar Gencatan Senjata Gaza
“(Kami katakan) ‘tidak’ untuk bom curah dan ‘ya’ untuk (alat) pertahanan yang sah bagi Ukraina, yang kami pahami tidak boleh dilakukan dengan bom tandan,” ucapnya.
Bom tandan atau disebut juga bom curah, dilarang oleh lebih dari 100 negara, termasuk Spanyol. Munisi jenis tersebut biasanya melepaskan sejumlah besar bom kecil yang dapat membunuh tanpa pandang bulu di area yang luas. Bom-bom sudah telanjur tersebar dan gagal meledak, bakal menimbulkan bahaya dan risiko eksplosif selama beberapa dekade.
Erdogan Sebut Ukraina Layak Jadi Anggota NATO, Apa Kata Putin?
Robles mengatakan, keputusan untuk mengirim bom tandan yang diumumkan oleh Washington DC adalah sepenuhnya keputusan yang diambil Pemerintah AS, bukan oleh NATO—yang Spanyol menjadi salah satu angggotanya. Ada dukungan luas di antara partai-partai Spanyol untuk mendukung Ukraina dan memberikan bantuan militer untuk perang.
Untuk diketahui, Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat belum menandatangani Konvensi Munisi Curah. Konvensi itu melarang kegiatan produksi, penimbunan, penggunaan, dan transfer senjata sejenis.
AS Dilaporkan Setuju Kirim Bom Klaster ke Ukraina meski Dikecam
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku