Sri Lanka Kurangi Pengaruh Saudi di Lembaga Pendidikan Islam Pascaserangan Bom
KOLOMBO, iNews.id - Pemerintah Sri Lanka berupaya mengurangi pengaruh Arab Saudi pascaserangan bom gereja dan hotel pada hari Paskah, 21 April 2019.
Serangan yang dilakukan sembilan orang itu menewaskan 258 orang, sebagiannya merupakan warga asing.
Langkah ini diambil setelah pemerintah mendapat masukan dari politisi dan biksu Budha yang menganggap sekolah Islam konservatif sebagai penebar benih-benih militansi.
Polisi telah menangkap ulama berhaluan Wahabi dan sebagai gantinya siap mengambil alih sekolah Islam yang didanai donatur Saudi.
Pemerintah juga akan memantau aliran dana dari donor, termasuk dermawan Saudi yang masuk ke masjid-masjid. Departemen Urusan Agama dan Kebudayaan Muslim akan mengawasi sumbangan tersebut.