Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kloset Berlapis Emas Masih Berfungsi Dilelang, Ditaksir Laku Rp167 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Sri Lanka Pulangkan 242 Kontainer Limbah ke Inggris, Ada Potongan Jenazah di Dalamnya

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 15:53:00 WIB
Sri Lanka Pulangkan 242 Kontainer Limbah ke Inggris, Ada Potongan Jenazah di Dalamnya
Otoritas Sri Lanka tengah memuat puluhan kontainer berisi limbah impor ilegal di Pelabuhan Kolombo. Limbah itu akan dikirim kembali ke Inggris. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

KOLOMBO, iNews.idSri Lanka mulai mengirimkan kembali sebanyak 242 kontainer limbah berbahaya ke Inggris. Di antara limbah itu termasuk potongan-potongan tubuh dari kamar jenazah.

Langkah tersebut diambil Sri Lanka setelah pengadilan mengabulkan gugatan organisasi nonpemerintah pemerhati lingkungan, Center for Environmental Justice (CEJ). Organisasi itu telah berjuang selama dua tahun lewat jalur hukum untuk menolak pengiriman limbah dari Eropa ke Sri Lanka.

Selain Sri Lanka, sejumlah negara Asia dalam beberapa tahun terakhir juga berusaha melawan impor sampah yang tidak diinginkan dari negara-negara kaya. Mereka mulai menolak pengiriman sampah dari negara asing lantaran tidak mau lagi dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah dunia.

Pada Jumat (30/10/2020) kemarin, Sri Lanka mulai mengirimkan kembali 20 kontainer pertama berisi limbah medis ke Inggris. Di dalamnya termasuk potongan-potongan tubuh dari kamar jenazah. Dua puluh kontainer itu dimuat di kapal kargo MV Texas Triumph—yang berlayar di bawah bendera Panama.

Sementara, 65 kontainer lainnya akan dikirim dalam seminggu ke depan. “Sisanya akan dikirim segera setelah kapal lain tersedia,” kata Juru Bicara Bea Cukai Sri Lanka, Sunil Jayaratne, dikutip AFP, Sabtu (31/10/2020).

Pengadilan banding Sri Lanka dua minggu lalu memerintahkan pemulangan limbah biologis dari rumah sakit Inggris dan berton-ton limbah plastik yang diimpor dengan cara melanggar aturan pengiriman lokal dan internasional.

Limbah impor itu tiba di Sri Lanka antara September 2017 dan Januari 2018. CEJ lalu mengajukan petisi kepada pengadilan untuk menolak sampah-sampah itu.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut